PMI Banda Aceh Perlu 4.000 Kantong Darah Setiap Bulan
BANDA ACEH – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banda Aceh menyatakan kebutuhan darah di wilayah Ibu Kota Banda Aceh itu mencapai 4.000 kantong setiap bulannya, dalam upaya menjamin stok darah di tengah masyarakat.
“Kami seharusnya mengumpulkan sekitar 4.000 kantong darah setiap bulan, tapi baru bisa mencapai angka paling tinggi pada 3.000 kantong darah dalam sebulan,” kata Ketua PMI Banda Aceh Qamaruzzaman Hagny di Banda Aceh, Rabu.
Dia menjelaskan selama COVID-19 tingkat pendonor darah menunjukkan penurunan dibandingkan sebelum pandemi, karena banyak warga takut terpapar virus corona. Kendati demikian aktivitas donor darah di tengah masyarakat tidak boleh terhenti meski di tengah pandemi.
Untuk Banda Aceh, kata Qamaruzzaman, kebutuhan darah minimal 100 kantong setiap hari. Namun selama ini, pihaknya baru berhasil mengumpulkan rata-rata antara 2.000 hingga 2.500 kantong darah setiap bulannya selama pandemi COVID-19.
“Jadi kalau kita berhasil mengumpulkan 3.000 kantong darah dalam sebulan itu maka sudah sangat bagus di tengah pandemi ini. Karena untuk kebutuhan di Banda Aceh ini minimal 100 kantong darah per hari,” katanya.
Oleh sebab itu, PMI Banda Aceh melakukan gebrakan donor darah dengan cara bekerja sama dengan Pemerintah Aceh dalam upaya memenuhi kebutuhan darah di tengah masyarakat.
Kata dia, sesuai dengan instruksi gubernur dalam kerja sama itu, setiap aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai lainnya dari Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) wajib melakukan donor darah.
“Jadi setiap hari kami turun ke lapangan, rutin, bergilir ke seluruh SKPA (dinas-dinas) untuk melakukan kegiatan donor darah dalam memenuhi kebutuhan darah setiap harinya. Kami juga kerja sama dengan pihak swasta, seperti hotel dan bahkan ada juga partai politik,” katanya.