PPKM, Pengelola Bukit Soeharto Fokus Vaksin Seluruh Petugas Pengelola

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

Wahyu mengatakan selain menyiapkan sejumlah fasilitas pendukung seperti wastafel atau tempat mencuci tangan dengan sabun, penyediaan handsanitizer di sejumlah titik, hingga penempatan petugas pengecekan suhu badan, pihaknya juga telah mewajibkan seluruh pengelola Bukit Soeharto untuk mengikuti program vaksinasi.

“Ada sekitar 30 orang yang ikut mengelola Bukit Soeharto ini. Mereka semua merupakan para pemuda desa Bagedan sekaligus anggota Koperasi. Saat ini mayoritas petugas/pengelola telah divaksin seluruhnya. Meskipun semuanya harus mengikuti program vaksinasi secara sendiri-sendiri,” katanya.

Kegiatan vaksinasi bagi seluruh petugas pengelola objek wisata Bukit Soeharto ini dinilai sangat penting dilakukan, guna meminimalisir penularan Covid-19 di lokasi wisata. Terlebih dengan muncul dan berkembangnya wacana penggunaan syarat kartu tanda keikutsertaan vaksinasi bagi setiap pengunjung atau wisatawan yang hendak mengunjungi objek wisata di sejumlah daerah.

“Dengan semua petugas pengelola telah divaksin, maka sewaktu-waktu jika dibuka kembali, kita semua sudah siap. Sehingga objek wisata Bukit Soeharto bisa langsung beroperasi dan menerima pengunjung atau wisatawan. Karena selama dua bulan terakhir ini kita harus tutup, sehingga tak bisa mendapatkan pemasukan sama sekali,” ungkapnya.

Terletak di kawasan perbukitan yang dikelilingi lembah dan sungai, tepatnya di Jalan Raya Ponorogo-Wonogiri, Bukit Soeharto awalnya hanyalah sebuah bukit biasa yang masuk kawasan Perhutani. Pada 1978 silam, Presiden Soeharto pernah singgah ke bukit ini untuk melakukan kegiatan penghijauan atau reboisasi yang ditandai dengan pendirian monumen Soeharto. Sejak saat itu bukit ini dinamai dengan Bukit Soeharto.

Lihat juga...