Reduksi Sampah Rumah Tangga, Efektif Jaga Kebersihan Lingkungan

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Kesuburan tanaman jeruk kunci, jambu madu deli serta berbagai tanaman bumbu meningkat. Lubang yang telah digali menjadi lokasi penimbunan sampah bisa digunakan untuk pembuangan sampah berkelanjutan.

Suyatinah menyebut rutin melakukan pemilahan sampah. Jenis sampah kemasan plastik berupa kemasan minyak goreng, botol minuman dipilah.

Beberapa kemasan plastik diisi tanah subur sebagai media tanam. Proses penyiraman tanaman sayuran, tanaman buah dilakukan memakai air dari kolam lele. Penerapan pengelolaan nol sampah dilakukan efektif mengurangi residu sampah skala rumah tangga.

“Minimal di pekarangan belakang sampah tidak bertebaran, bisa dimanfaatkan untuk pupuk dan tanaman tetap subur,” ulasnya.

Cara mereduksi sampah rumah tangga juga dilakukan Sarijan, petani di Desa Kelaten, Kecamatan Penengahan. Pengelolaan sampah rumah tangga dilakukan dengan penimbunan sisa sayuran, kotoran ternak sapi, kambing.

Pemanfaatan kotoran ternak sapi dan kambing  dilarutkan dalam air menjadi pupuk organik sekaligus mengurangi limbah, dilakukan oleh Sarijan, juga untuk budidaya cabai di Desa Kelaten, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, Rabu (11/8/2021) – Foto: Henk Widi

Tanah subur yang dihasilkan dari proses pengomposan bisa dimanfaatkan kala masa penanaman sebagai media semai. Media semai tanah gembur dengan pupuk dasaran dipakai untuk budidaya cabai merah.

Budidaya cabai merah sebutnya juga menerapkan sistem pupuk kocor. Pupuk kocor memanfaatkan pupuk NPK, mutiara dan pupuk kandang.

Kotoran ternak yang telah dinetralkan dengan perendaman dalam karung disaring bisa dimanfaatkan sebagai pupuk. Cara tersebut diakuinya mengurangi limbah kotoran ternak dan menyuburkan tanaman.

Lihat juga...