Rofin, Peternak Ayam Kampung : Dulu Saya Bingung Mau Jual Kemana
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
MAUMERE — Untuk wilayah Kabupaten Sikka khususnya dan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) umumnya, sangat jarang sekali ditemukan adanya peternak ayam kampung dalam jumlah besar.
Kondisi ini membuat seorang milenial bernama Rofin Muda, kelahiran Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur yang menetap di Kota Maumere terjun ke bisnis ini.
“Saya mulai beternak ayam kampung sejak 2016 menggunakan modal seadanya, sisa uang usai menikah,” sebut Rofin Muda saat ditemui di rumahnya Dusun Kloangbolat, Desa Geliting, Kabupaten Sikka, NTT, Jumat (20/8/2021).
Rofin mengakui pernah bekerja di berbagai perusahaan distributor di Kota Maumere. Usai menikah, dirinya coba mulai terjun jadi peternak.
Menjadi peternak merupakan sebuah mimpi yang dibangun sejak 2016.
Ia akui beternak ayam bangkok dan ayam kampung biasa dan dalam perjalanan prospeknya bagus. Ia pun membeli tanah di sebelah selatan rumah tinggal yang pertama lalu membangun rumah dan tempat memelihara ayam.
Suami dari Maria Imaculata Herliana ini pun mengenang, akhir 2019 ada sebuah perusahaan bersurat kepadanya dengan alamat Dinas Pertanian Kabupaten Sikka.
“Suratnya ke saya tapi pihak dinas tidak mengetahui alamat saya, Kebetulan sopir di dinas tersebut tinggal di desa saya melihat surat tersebut, sehingga suratnya diantar ke saya,” ungkapnya.
Rofin sebutkan, isi suratnya perusahaan tersebut mengajak kerjasama ternak ayam kampung unggulan dari Balitbang Kementerian Pertanian.
Bulan Januari 2020 ayah dua anak perempuan ini mulai memesan 800 ekor ayam dan saat itu mulai terjadi pandemi Covid-19
“Saya stres tapi dikuatkan dengan beberapa orang yang datang mengatakan nanti kalau ada program stunting dan membutuhkan telur dan ayam kampung, mereka pasti kesulitan kalau tidak ada saya,” ucapnya.