Selasa Sore, Rupiah Capai Rp14.383 per Dolar AS
JAKARTA – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta melemah pada hari pertama perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Rupiah ditutup terkoreksi 20 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp14.383 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.363 per dolar AS.
“Sejauh ini pergerakan rupiah masih sama sentimen pelemahannya yaitu isu tapering dan COVID-19,” kata Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Isu pengetatan stimulus atau tapering yang digulirkan pekan lalu oleh Wakil Gubernur Federal Reserve (Fed) Richard Clarida masih berlanjut pada pekan ini karena isu tersebut mendapatkan dukungan dari membaiknya data tenaga kerja AS versi pemerintah yang dirilis pada Jumat (6/9) malam pekan lalu.
Semalam Presiden The Fed cabang Boston Eric Rosengren juga mengungkapkan tapering berpeluang dimulai akhir tahun ini.
“Isu tapering yang mengurangi likuiditas dolar AS di pasar, mendorong penguatan dolar AS,” ujar Ariston.
Selain itu peningkatan kasus COVID-19 di dunia juga menjadi kekhawatiran pelaku pasar yang mendorong mereka keluar dari aset berisiko. Kasus baru di AS sudah kembali menembus angka di atas 100 ribu.
“Di Tanah Air sendiri, kasus COVID terlihat mengalami penurunan, tapi penerapan PPKM yang masih berlanjut memberikan tekanan ke rupiah karena potensi pelambatan ekonomi,” kata Ariston.
Pemerintah kembali memutuskan untuk memperpanjang PPKM level 4, 3, dan 2, di wilayah Jawa-Bali pada 10-16 Agustus 2021.
Alasan perpanjangan masa PPKM level 4, 3, dan 2, adalah karena kebijakan sebelumnya yang dilakukan pada 2-9 Agustus di Jawa Bali menunjukkan hasil yang cukup positif.