Setelah Mengenal Allah, Nasihat Syekh Abdul Qadir Al-Jailani

OLEH: HASANUDDIN

BAGI seorang salik (yang melakukan pendakian spiritual), ada masa di mana mereka telah terbuka rahasia kebenaran (Al-Haqq) baginya, sebagai karunia Allah kepadanya, atas kesungguhannya dalam melakukan ma’rifat kepada-Nya.

Dalam situasi telah mencapai maqam demikian itu, biasanya datang ujian yang teramat berat. Di satu sisi bisa menimbulkan ujub, takabur sehingga muncul perasaan telah menjadi suci dan pada kesempatan lain, ia merasakan kesendirian yang amat mendalam tatkala apa yang telah ditemukannya, tidak lagi datang dan kunjung menemuinya.

Dan situasi seperti yang kedua itulah yang dialami Nabi Muhammad saw ketika kemudian Allah wahyukan surah Ad-Duha kepada Beliau.

Atas pertanyaan apa yang mesti dilakukan setelah mengenal Allah?  Syekh Abdul Qadir Al-Jailani menjawab: Tetaplah bersama Dia Yang Tidak Pernah Menutup Pintu-Nya.

Dan berikut adalah nasihat beliau, yang kami kutipkan dari buku Raihlah Hakikat, Jangan Lupakan Syariat, karya Syekh Abdul Qadir Al-Jailani.

Beliau berkata: “Jauhi maksiat kepada Allah, kata Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, tetaplah di pintu-Nya, dan kerahkanlah kekuatan dan kesungguhan menaati-Nya, dengan penuh rendah hati, khusyuk, dan tidak melihat kepada makhluk-Nya serta tidak menaati hawa nafsumu, tidak meminta untuk kesenangan dunia maupun kesenangan akhirat, tidak pula meminta untuk naik maqam yang lebih tinggi lagi mulia.

Jika kamu telah mengenal-Nya, artinya kamu telah yakin bahwa dirimu adalah hamba-Nya, dan seorang hamba tidak berhak sedikit pun terhadap apa yang dimiliki tuannya.

Baguskanlah sikapmu dan jangan menuding Tuhanmu. Segala sesuatu di sisi-Nya adalah dengan ukurannya masing-masing, tidak didahulukan bagi yang terakhir, dan sebaliknya tidak diakhirkan bagi yang terdahulu. Akan datang kepadamu, apa yang telah ditakdirkan-Nya bagimu, pada saatnya tiba untuk diberikan, baik engkau kehendaki, ataupun tidak.

Lihat juga...