Telur Ayam Kampung Atasi ‘Stunting’ di Sikka

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

MAUMERE – Konsumsi telur ayam kampung dan daging ayam kampung secara teratur terbukti bisa menurunkan angka stunting di beberapa desa di wilayah Kecamatan Hewokloang, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Pemberian makanan tambahan berupa telur dan daging ayam kampung bisa menurunkan angka stunting,” sebut Pemilik Solideo Farm di Desa Geliting, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, NTT, Rofin Muda saat ditemui di rumahnya, Jumat (20/8/2021).

Peternak di Desa Geliting, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, NTT, Rofin Muda, bekerjasama dengan desa mengatasi stunting saat ditemui di rumahnya, Jumat (20/8/2021). Foto: Ebed de Rosary

Rofin menyebutkan, dia telah bekerja sama dengan 5 desa di Kecamatan Hewokloang sejak tahun 2019 dalam gerakan mengatasi stunting di wilayah tersebut.

Dia menjelaskan, dirinya diminta untuk menyuplai telur dan daging ayam kampung secara rutin bekerjasama dengan kepala desa di Kecamatan Hewokloang dalam mengatasi stunting dan gizi buruk di wilayahnya.

“Selama 2 tahun saya telah bekerjasama dengan desa. Saya menyuplai telur setiap orang  satu buah dan daging ayam 3 kali seminggu selama hari Senin, Rabu dan Jumat,” ungkapnya.

Rofin memaparkan, saat rembug stunting di kecamatan kepala-kepala desa melaporkan adanya penurunan angka stunting secara drastis.

Dirinya pun mengaku puas karena langkah yang dilakukan tersebut berhasil dalam membantu balita dan ibu hamil.

Ia bekerjasama dengan Desa Munerama, Wolomapa, Hewokloang, Baomekot dan Kajowair di Kecamatan Hewokloang.

“Desa Hewokloang tahun 2020 jumlah bayi angka stunting, gizi kurang, gizi buruk dan ibu hamil KEK sebanyak 30 orang dan Desa Kajowair 64 orang,” ucapnya.

Lihat juga...