Tutut Kuah Pedas Khas Bandung Menggugah Selera

Editor: Makmun Hidayat

BANDUNG — Tutut atau keong sawah merupakan salah satu kuliner favorit masyarakat Sunda, Jawa Barat. Di Bandung, tutut kerap disajikan dengan kuah kuning pedas yang gurih, nikmat dan pastinya menggugah selera.

Santi Firdania (34), salah seorang pedagang tutut kuah pedas di Desa Lebak Wangi, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung mengatakan, sejak dua tahun terakhir, tutut kuah kuning semakin populer, bahkan ia mengaku, dalam sehari bisa menjual lebih dari 100 porsi tutut kuah pedas.

“Jadi memang sekarang ini tutut bisa dibilang makanan milenial. Karena yang suka itu bukan cuma orang tua, tapi anak muda dan anak-anak juga pada suka,” kata Santi kepada Cendana News, Jumat malam (27/8/2021) di lapaknya.

Santi Firdania, salah seorang pedagang tutut kuah kuning pedas saat ditemui di Desa Lebak Wangi, Jumat (27/8/2021). -Foto Amar Faizal Haidar

Sedemikian populernya tutut, maka tidak heran, kata Santi, pedagang tutut kuah kuning pedas saat ini semakin menjamur, dan hampir bisa ditemui di berbagai ruang publik dan pinggir jalan raya.

“Sekarang di mana-mana ada yang jual tutut, karena memang enak banget tutut ini. Dan kebanyakan orang kalau beli itu tidak satu porsi, minimal 2 porsi sampai 5 porsi. Kalau saya jual satu porsi itu Rp10.000,” jelas Santi.

Jika dirasa harga tutut kuah pedas terlalu mahal, maka penikmat juga bisa membuatnya sendiri di rumah. Menurut Popon Ely, warga Desa Pinggirsari, Arjasari, Kabupaten Bandung, sudah banyak teknik dan cara membuat yang diunggah di Google maupun di YouTube, bisa dipelajari dengan mudah.

Lihat juga...