Wisata Mangrove Luppung di Bulukumba Membantu Menangkal Abrasi
BULUKUMBA – Desa Wisata Mangrove Luppung, yang ada di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), mampu membantu menangkal abrasi pantai, yang sebelumnya pernah terjadi di daerah tersebut. Di lokasi objek wisata mangrove yang ada di Luppung, keberadaan hutan mangrove sudah ada sejak 1990 lalu.
Namun, keberadaanya baru dikembangkan menjadi desa wisata pada 2015 atau enam tahun lalu. “Dan baru diresmikan pada 31 Desember 2019 oleh Bupati Bulukumba, yang saat itu dijabat Andi Sukri Sappewali,” jelas Wakil Ketua Kelompok Sadar Wisata Kawasan Mangrov Manyampa, Arman Jaya, Senin (9/8/2021) .
Menurutnya, peranan Kades Manyampa sangat penting dalam menggagas dan merangkul masyarakat mengembangkan Desa Wisata Mangrove Luppung ini. Meski saat peresmian memberikan dampak yang luar biasa, namun saat terjadi pandemi COVID-19 desa wisata ini pun ikut terdampak.
Kendati demikian, hal itu tidak mematahkan semangat warga dan pemerintah desa, untuk memulai membangun lokasi treking, yang diawali dengan pembabatan sebagian mangrove yang medannya cukup berat. Keberadaan lokasi wisata mangrove ini yang paling dirasakan manfaatnya bagi warga setempat adalah kawasan mangrove ini dapat menangkal ombak yang dapat memicu abrasi.
Pada saat sebelum dilakukan pengembangan desa wisata mangrove, rumah warga lebih jauh di luar pantai. Namun, karena adanya abrasi rumah warga terpaksa dipindahkan ke pinggir yang lebih jauh lagi dari bibir pantai. “Inilah dampak langsung yang dirasakan warga di lokasi ini, kalau dampak ekonomi langsung itu belum seberapa, namun terus dikembangkan,” pungkasnya. (Ant)