Wisata Tanjung Kajuwulu di Sikka Butuh Penataan

Editor: Koko Triarko

MAUMERE – Tempat wisata Tanjung Kajuwulu di Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, yang akan menjadi tempat pengibaran bendera merah putih di bawah luat, kondisinya terkesan tidak terawat.

“Tempat wisatanya terkesan dibiarkan saja, sehingga sering terjadi kebakaran,” kata Yulius Yoman, pegiat wisata asal Desa Magepanda, saat dihubungi, Minggu (15/8/2021).

Yulius menyesalkan pembangunan fasilitas menara pemantau dan lopo atau tempat istirahat yang menggunakan bangunan permanen.

Menurutnya, seharusnya bangunan tersebut dibangun menggunakan kayu dan beratap ilalang, sehingga lebih menonjolkan kesan seni dan tradisional.

“Wisatawan asing sering komplain karena adanya bangunan permanen yang menurut mereka merusak pemandangan. Apalagi, di lokasi wisata ini hampir setiap tahun terjadi kebakaran lahan,” ungkapnya.

Ketua panitia pengibaran bendera Merah Putih di bawah laut, Susantri Florence Mandona, saat ditemui di pesisir pantai wisata Tanjung Kajuwulu, Desa Magepanda, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, NTT, Jumat (13/8/2021). -Foto: Ebed de Rosary

Yulis menyebutkan, tempat wisata Tanjung Kajuwulu terkesan gersang dan banyak fasilitas seperti lampu-lampu taman yang sudah rusak dan dicuri orang.

Selain itu, sebutnya, fasilitas MCK di lokasi wisata ini tidak dilengkapi sarana air bersih yang memadai.

Padahal, menurutnya tempat wisata tersebut sangat bagus, karena ada jalur treking ke puncak bukit dan wisatawan bisa memandang laut dan padang savana.

“Pemandangan dari atas puncak bukit sangat indah, sehingga banyak wisatawan yang senang mendaki ke puncak bukit. Wisatawan juga bisa menyelam di pantainya yang berair jernih dan bersih,” ungkapnya.

Lihat juga...