Angka Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Masih Kecil

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

JAKARTA – Indonesia terus berjuang menurunkan angka efek emisi gas rumah kaca. 

Direktur Jenderal EBTKE, Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan, berdasarkan hasil verifikasi, capaian Nationally Determined Contribution (NDC) dari sektor energi sampai dengan tahun 2020 sudah di atas target. Yakni sebesar 64,4 juta ton CO2e dari target 58 juta ton CO2e.

“Tapi angka penurunan emisi ini masih tergolong kecil untuk mencapai 314 juta ton CO2e. Jadi untuk mencapai target 29 persen di tahun 2030 masih sangat jauh,” ujar Dadan, pada diskusi virtual tentang Gas Rumah Kaca di Jakarta yang diikuti Cendana News, Rabu (1/9/2021).

Dikatakan dia, tantangan ke depan akan semakin besar, karena tentu volume-volume yang harus dicapai semakin lama memang semakin besar.

Dengan sinergitas kegiatan lintas sektor, diperkirakan Indonesia dapat menambah angka penurunan emisi dengan upaya mandiri. Yakni tanpa bantuan internasional (CM1) pada tahun 2030 sebesar 36,72 juta ton CO2e.

Tentu menurutnya, skenario yang harus dipersiapkan untuk menuju target tersebut melalui pemanfaatan EBT sebesar 10,1 juta ton CO2e.

Juga penerapan efisiensi energi sebesar 16,7 juta ton CO2e, transisi pada bahan bakar rendah karbon sebesar 9,56 juta ton CO2e, dan reklamasi pasca tambang sebesar 0,38 juta ton CO2e.

Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, KLHK, Ruandha Agung Sugardiman menambahkan, sektor kehutanan memiliki target penurunan emisi sebesar 24,1 persen menjadi porsi terbesar dari total keseluruhan target NDC yaitu sekitar 59 persen.

Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan KLHK, Ruandha Agung Sugardiman, saat memaparkan target penurunan emisi gas sektor kehutanan pada diskusi virtual tentang Gas Rumah Kaca di Jakarta yang diikuti Cendana News, Rabu (1/9/2021). Foto: Sri Sugiarti.
Lihat juga...