Astronom Temukan Asteroid dengan Periode Orbit Tercepat di Tata Surya
Andi menuturkan, meskipun berukuran 1 km, asteroid 2021 PH27 tidak termasuk ke dalam kelompok Objek Berpotensi Berbahaya (Potential Hazardous Object/PHO), karena jarak perpotongan orbit minimum (Minimum Orbit Intersection Distance/MOID) jika diukur dari Bumi sebesar 0,227 sa atau 34 juta km), lebih besar dibandingkan dengan MOID bumi minimum untuk PHO sebesar 0,05 sa atau 7,5 juta km.
Berdasarkan data dari JPL SBDB NASA, asteroid 2021 PH27 mengorbit matahari selama 114,48 hari, yang lebih kecil dibandingkan objek manapun yang mengorbit matahari di tata surya, tetapi masih lebih besar dibandingkan Merkurius yang mengorbit matahari selama 88 hari atau dalam satu tahun bumi, Merkurius mengorbit matahari sebanyak empat kali.
Keunikan asteroid itu adalah selain periodenya yang cukup cepat, orbitnya juga lebih lonjong dibandingkan Merkurius. Jika kelonjongan orbit Merkurius sebesar 0,21; kelonjongan orbit 2021 PH27 sebesar 0,71 atau hampir 3,5 kali lebih lonjong dibandingkan dengan orbit Merkurius.
Andi mengatakan, asteroid itu termasuk dalam keluarga asteroid Atira, yakni asteroid yang orbitnya berada di dalam orbit bumi. Sehingga, keluarga asteroid Atira juga disebut sebagai Objek Dalam Orbit Bumi (Interior Earth Object).
Hal itu karena jarak aphelion (titik terjauh objek terhadap matahari) asteroid lebih kecil dibandingkan jarak aphelion bumi (0,983 sa atau 147,1 juta km).
Asteroid 2021 PH27 memiliki jarak aphelion sebesar 117.983.472 km, sedangkan jarak perihelion (titik terdekat objek terhadap matahari) sebesar 20.067.388 km.
Asteroid 2021 PH27 mengorbit matahari dengan kemiringan orbit sebesar 31,66 derajat terhadap ekliptika. Asteroid itu akan mencapai perihelion pada 7 Oktober 2021. (Ant)