Batu Mulia, Komoditas Strategis Pendukung Pemulihan Ekonomi
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
JAKARTA – Potensi batu mulia untuk menjadi salah satu komoditas strategis pendukung pemulihan ekonomi sangatlah besar. Selama, proses eksplorasi, penyebaran informasi dan kompetensi sumber daya perajinnya dapat dikembangkan dengan tepat.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif, menyatakan potensi batu mulia Indonesia harus disebarluaskan di tengah masyarakat.
“Dengan semakin dikenalnya batu mulia, baik di masyarakat nasional maupun luar negeri maka peluang pengembangan para pelakunya, yang merupakan IKM (Industri Kecil Menengah) dan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) akan terbuka. Terutama di masa pandemi ini, dimana pemerintah sangat mendorong seluruh pihak dapat bersama-sama mengupayakan pemulihan ekonomi,” kata Arifin dalam acara Gelar Karya Wirausaha Baru, Selasa (28/9/2021).
Sumber daya batu mulia yang beragam di Indonesia, lanjutnya, sangat mendukung untuk menjadikan batu mulia sebagai salah satu komoditas unggulan.
“Potensi ini perlu dikembangkan secara optimal sehingga bisa memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat. Yang tentu saja, pengembangannya harus sejalan dengan kebijakan yang ada. Mulai dari eksplorasi, pengusahaan, pengolahan hingga pemasaran,” ujarnya.
Industri batu mulia yang berkesinambungan akan dapat memiliki nilai strategis dalam perekonomian nasional.
“Karena tak hanya bernilai ekonomis tapi juga memiliki nilai simbolis yang diakui oleh seluruh dunia. Karena itu, perlu diambil langkah dalam menyelesaikan masalah eksplorasi dan juga penyebaran informasi batu mulia. Didukung juga oleh peningkatan kompetensi sumber daya manusia sebagai perajin batu mulia, yang nantinya akan diwadahi dalam suatu sertifikasi dari Badan Geologi maupun Dekranas,” ujarnya lagi.