Boeing Pamerkan Teknologi Ramah Lingkungan
SEATTLE – Perusahaan kedirgantaraan AS Boeing Co pada Senin memamerkan upaya peningkatan efisiensi dalam pesawat buatannya saat industri penerbangan, menghadapi tekanan politik untuk mengurangi emisi dan tuntutan dari kelompok pecinta lingkungan untuk membatasi perjalanan udara.
Pameran itu digelar Boeing seminggu setelah pesaingnya, Airbus, mengadakan kegiatan serupa. Boeing hanyalah satu dari sekian banyak produsen pesawat yang berupaya membuat produknya lebih ramah lingkungan.
Namun, muncul perdebatan tentang seberapa cepat teknologi baru pesawat ramah lingkungan itu akan diadopsi. Acara Boeing di hanggar uji terbangnya di Seattle memamerkan pesawat Alaska Airlines 737 MAX 9.
Pesawat itu dilengkapi peningkatan teknologi seperti lampu peringatan pengurang hambatan, dan dinding samping kabin yang terbuat dari serat karbon daur ulang.
“Kami melakukan peningkatan dengan banyak hal kecil sekaligus,” kata Wakil Presiden Boeing untuk Pengembangan Produk, Mike Sinnett, kepada para karyawan Boeing, pejabat industri dan pemerintah, serta media yang hadir.
Penerbangan menghasilkan hingga 3 persen emisi karbondioksida (CO2) buatan manusia, dan 12 persen CO2 dari transportasi, menurut pihak industri penerbangan.
Mereka berjanji untuk mengurangi emisi karbon bersih pada 2050 hingga 50 persen dari tingkat emisi pada 2005. Perusahaan kedirgantaraan asal Eropa, Airbus, pada 2020 mengumumkan rencana untuk mengembangkan pesawat bertenaga hidrogen mulai 2035.
Boeing sebaliknya telah menekankan perluasan penggunaan bahan bakar penerbangan berkelanjutan (sustainable aviation fuels/SAF), yang terbuat dari bahan baku seperti minyak goreng bekas dan lemak hewani.