Budi Daya Bayam Brazil di Kedungkandang Terkendala Pemasaran

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

MALANG – Bayam Brazil atau Altehernanthera sissoo merupakan salah satu jenis sayuran yang kaya akan gizi. Tidak hanya itu, cara budidaya sayuran berwarna hijau ini terbilang cukup mudah.

Sayangnya, bayam jenis ini belum lazim dikonsumsi masyarakat Indonesia, sehingga jarang dilirik untuk menjadi sayur pilihan dalam menu makanan sehari-hari. Hal ini pula yang kemudian dirasakan menjadi kendala Wahyudi dalam memasarkan Bayam Brazil.

Menurutnya, cara budidaya Bayam Brazil terbilang sangat mudah. Cukup menancapkan batang tanaman langsung pada tanah.

“Untuk memperbanyak Bayam Brazil bisa dilakukan dengan cara stek batang, jadi sangat mudah. Tidak perlu persyaratan khusus untuk menanam. Hanya saja pertumbuhannya akan lebih bagus jika berada di bawah naungan,” jelasnya ditemui di kebunnya yang berada di RT 04 RW 04, Kelurahan Kedungkandang, Kota Malang, Selasa (28/9/2021).

Hanya saja, diakui Yudi, meskipun mudah dalam cara budidayanya, tapi hingga saat ini masih jarang sekali orang yang tahu apa itu Bayam Brazil. Apalagi bentuk daunnya yang berbeda dengan bayam pada umumnya yang biasa dikonsumsi masyarakat Indonesia.

“Kendala utamanya memang ada pada pemasarannya yang masih susah, karena masyarakat belum familiar dengan Bayam Brazil,” sebutnya.

Namun demikian dikatakan Yudi, peluang usaha budidaya Bayam Brazil sebenarnya cukup bagus jika saja masyarakat sadar tentang manfaat tanaman ini bagi kesehatan. Terlebih harga jualnya yang relatif jauh lebih mahal daripada bayam biasa.

“Kalau lihat di online itu harganya 10 ribu per 100 gram. Jadi kalau satu kilo harganya 100 ribu. Sedangkan saya jualnya 5 ribu per 100 gram atau separuh harga dari harga yang di online. Tapi tetap saja peminatnya masih jarang, ” sebutnya.

Lihat juga...