Dawet Ireng, Minuman Eksotis Khas Purworejo yang Menyehatkan
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
Cara membuat cendol ireng ini menurutnya, tidak begitu sulit. Terlebih dulu saring larutan abu merang dengan kain, lalu endapkan. Selanjutnya, buang endapannya.
Kemudian campurkan tepung sagu aren atau tapioka dan tepung beras dengan larutan abu merang, dan aduk hingga rata.
Lalu masak air dan garam hingga mendidih, dan masukkan larutan tepung sagu aren dan tepung beras ke dalam air yang mendidih. Aduk hingga mengental dan merata.
Selanjutnya kata dia, siapkan es batu dengan air dalam wadah yang terpisah dan cetakan dawet.
“Kalau adukan sudah kental dan merata, ambil satu centong adonan. Tuang tuang dalam cetakan dengan cara menekan adonan hingga jatuh ke dalam air es,” ujar perempuan kelahiran Jakarta 36 tahun ini.
Dia menyarankan, usahakan jarak cetakan jangan terlalu dekat dengan air es. Selain itu, usahakan juga untuk mencetak adonan dawet sebelum adonan menjadi dingin.
Untuk kuah gula merah, didihkan di atas api sedang hingga mengental. Begitu juga santan kentalnya dimasak dengan terus diaduk hingga mendidih.
“Jadi, proses membuat dawet ireng ini mudah ya. Untuk bubuk merangnya, saya beli langsung dari Purworejo,” imbuhnya.
Helda Veronika, kerabat Dewi yang membantu berjualan dawet ireng mengatakan, setiap hari selalu ramai pembeli yang datang ke warung ini. Bahkan menurutnya, dawet ireng ini dipercaya masyarakat mampu meredakan berbagai penyakit.
“Ada beberapa pelanggan yang bilang kalau dawet ireng berkhasiat menyembuhkan panas dalam dan memperlancar pencernaan,” ujar Helda.
Khasiat ini dikatakan dia, dimungkinkan karena dawet ini bahan higienis, pewarnanya yang membuatnya menjadi hitam eksotis juga dari bahan alami abu merang atau padi.