Fadli Zon : Langkah Pak Harto Membubarkan PKI, Keputusan Tepat
Editor: Maha Deva
JAKARTA – Langkah Presiden ke-2 RI, H.M Soeharto, untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI), setelah mendapat mandat Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) merupakan langkah yang tepat.
Apapun alasannya, PKI adalah dalang dari upaya kudeta 1965. “Pak Harto ketika menerima mandat Supersemar keesokan harinya langsung membubarkan PKI. Apa yang dilakukan itu langkah tepat, karena PKI memang biang kerok dari apa yang terjadi pada pergerakan G30S/PKI1965,”ujar Fadli Zon, Anggota DPR RI dalam webinar diskusi bedah buku, “Pertarungan Politik, di Seputaran G30S/PKI” karya Mayjen TNI Purn. Samsudin, Rabu (29/9/2021).
Menurutnya, komunisme di Indonesia mempunyai akar sejarah panjang dalam memperjuangkan ideologinya, agar menjadi ideologi bangsa. Pertama muncul kudeta di 1948, tetapi gagal. Kemudian kembali terulang di 1965, kembali gagal meski tokohnya ketika itu sangat kuat.
Kemudian kegagalan kudeta oleh PKI itu selalu diikuti dengan dalih, seperti di 1948 dengan teror putih, 1965 konflik internal angkatan darat. Upaya mengaburkan jejak sejarah terus dibangun, seperti dikatakan kudeta merangkak. Namun semua itu mudah dibantah, karena PKI adalah Pelaku Tunggal dalam skenario Kudeta baik di 1948 maupun 1965.
Dikatakannya, PKI telah menyiapkan infrastruktur yang rapih, dalam upaya perebutan kekuasaan, hingga berhasil mempengaruhi Bung Karno ketika itu. Dan di 1965, Presiden RI Pertana sakit, sehingga PKI berupaya mendahului untuk merebut kekuasaan dengan cara kudeta. Padahal Uni Soviet menyarankan melalui Pemilu.
Namun, Aidit tokoh besar PKI, lebih berkiblat ke China, maka lebih mendengarkan arahan dari China, untuk melakukan kudeta sesegera mungkin. Untung-lah PKI mendahului dengan melakukan kudeta gagal, sehingga muncul sebuah reaksi yang baik, ada sebuah pembalasan yang didapatkan dan PKI akhirnya terberangus. Dan ada pristiwa Supersemar, yang memberi mandat kepada Soeharto, kemudian keesokan harinya dilakukan pembubaran PKI.