‘Gogrin’ Buatan Mahasiswa UM Bantu Petani Produksi Pupuk Berkualitas

Editor: Koko Triarko

MALANG – Berangkat dari permasalahan pembuatan pupuk yang terjadi di kelompok tani Ngudi Rahayu, kecamatan Wonosari, kabupaten Malang, lima mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) menciptakan inovasi ‘Gogrin’ guna menjadikan pupuk kotoran kambing makin berkualitas.

Mereka adalah Made Radikia Prasanta (Fakultas Teknik), Muhammad Wildan Romiza (Fakultas Teknik), Satria Bayu Asmara (Fakultas Teknik),Widad Lazuardi(Fakultas MIPA), dan Muhammad Akbar Jalal Wisesa(Fakultas Teknik).

Ketua tim, Made, menceritakan penciptaan teknologi Gogrin ini diawali dari permasalahan yang terjadi pada kelompok tani, yang sebenarnya memiliki potensi untuk memproduksi pupuk kotoran kambing.

Sayangnya, karena keterbatasan alat yang digunakan masih sangat sederhana, sehingga kotoran kambing yang jumlahnya melimpah, belum dapat diolah menjadi pupuk secara maksimal. Terlebih para petani di sana belum mampu memonitor kualitas pupuk yang mereka produksi, apakah sudah sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) yang telah ditetapkan oleh Kementrian Pertanian.

“Karenanya, tim kami menghadirkan inovasi Gogrin untuk membantu mereka agar bisa membuat pupuk kambing yang lebih berkualitas dan sesuai SNI,” ujarnya, saat ditemui Cendana News di Perpustakaan UM, Senin (6/9/2021).

Dijelaskan Made, Gogrin merupakan teknologi pembuatan pupuk kambing yang terdiri dari mesin penggiling sekaligus konveyor, serta sensor monitoring fermentasi yang dapat langsung terintegrasi dengan aplikasi yang terdapat pada smartphone.

Menurutnya, mesin penggiling yang selama ini digunakan petani pada umumnya hanya bisa memproduksi 60 kg pupuk per hari. Itu pun cara penggunaannya sangat melelahkan, karena mereka harus berkali-kali memasukkan kotoran kambing ke dalam mesin.

Lihat juga...