Harga Kopra Hitam di Sikka Meningkat
Editor: Makmun Hidayat
MAUMERE — Harga jual kelapa di Kabupaten Sikka maupun Kabupaten Flores Timur (Flotim) di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai mengalami peningkatan sejak bulan Agustus 2021.
“Saat ini harga kelapa sebuahnya Rp2 ribu dan dijual dengan kulit. Pembeli datang ke tempat petani,” kata Don Lewuk, warga Desa Nebe, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, saat dihubungi, Selasa (28/9/2021).
Don menyebutkan, harga kopra hitam di Kota Maumere sebesar Rp12 ribu per kilogram, sementara di tangan petani dibeli pedagang pengumpul dengan harga Rp10 ribu per kilogramnya.
Ia menjelaskan, cara mengolah kelapa menjadi kopra hitam pertama-tama dikupas kulitnya lalu daging kelapa dicungkil dari tempurung. Lanjutnya, kelapa pun lalu dicincang berukuran kecil dan dijemur di bawah sinar matahari hingga beberapa hari hingga benar-benar kering lalu dijual.
“Kalau sedang panas menyengat, maka dalam waktu 2 sampai 3 hari sudah bisa dijual kepada pedagang pengumpul yang selalu datang ke desa-desa membeli hasil komoditi pertanian dan perkebunan,” ungkapnya.
Don menambahkan, untuk membuat kopra pun setelah kelapa dibelah menjadi dua bagian maka kelapa tersebut diletakkan ke atas tempat pengasapan berupa rak-rak dari kayu. Di bagian bawah rak, dibuat tungku dan diletakkan sabuk kelapa dan kayu agar bisa mengeluarkan asap dan panas untuk mengasapi kelapa.
Prosesnya pun kata dia bisa memakan waktu beberapa hari hingga benar-benar kelapanya kering dan menjadi kopra. “Bila dipanggang kelapanya lebih berat. Sebanyak 40 kelapa bisa menghasilkan 12 kilogram kopra sementara bila dijemur hanya didapat hasil 9 kilogram saja,” ungkapnya.