Irigasi Dibangun Masa Soeharto di Lamsel Masih Digunakan Petani
Editor: Makmun Hidayat
LAMPUNG — Sejumlah peninggalan era Presiden Soeharto dibangun pada tahun 1975 hingga 1980 masih digunakan petani Lampung Selatan.
Irigasi pertanian di wilayah Kecamatan Palas yang kini menjadi wilayah Kecamatan Sragi menjadi bagian dari program ketahanan pangan era Presiden Soeharto. Jejak irigasi bendungan Way Asahan 1 dan Way Asahan 2 bertahan untuk pertanian berkelanjutan.
Sebagian saluran irigasi tersebut memanfaatkan aliran dari Gunung Rajabasa. Sutrisno, salah satu petani di Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan menyebut kunci pertanian berkelanjutan ada pada jaringan irigasi. Melalui bantuan dari Kementerian Pertanian dan kerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum daerah irigasi (DI) terkoneksi. Bendungan sebagai irigasi primer disalurkan melalui siring sekunder hingga tersier.
Berada jauh dari jaringan irigasi sebut Sutrisno tidak lantas membuat ia kekurangan air. Pembuatan sarana irigasi melalui usulan sejumlah petani melalui kelompok tani (Poktan) membuat aliran air lancar. Sebagian sungai kecil dimanfaatkan secara bergilir oleh petani menyesuaikan kebutuhan. Air irigasi digunakan petani padi, sayuran, buah melon dan cabai. Penggunaan air dibagi merata menyesuaikan usia dan kebutuhan tanaman.
“Sistem pembagian air dilakukan dengan kombinasi irigasi permanen bendungan, siring permanen dan alami dari sumber Sungai Way Muloh, Sungai Way Asahan terbagi dalam daerah irigasi yang dikelola oleh petani dan diawasi oleh Dinas PU sehingga pembagian air merata untuk kebutuhan pertanian yang bisa menanam padi setahun minimal dua kali,” terang Sutrisno saat ditemui Cendana News, Senin (27/9/2021).