Jual-Beli Komoditas Jahe Gajah di Pesawaran, Prospektif

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Sektor pertanian menjadi pendukung usaha kuliner di wilayah Kabupaten Pesawaran, Bandar Lampung dan sekitarnya.

Jalil, petani di Desa Sungai Langka, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran menyebut prospek bisnis jahe gajah menjanjikan. Ide usaha membuat kuliner permen jahe, manisan jahe bisa diperoleh dari jahe muda.

Hasil panen jahe gajah milik Jalil di Desa Sungai Langka, Gedong Tataan, Pesawaran menjadi sumber bahan baku minuman dan bumbu sejumlah usaha kuliner, Kamis (19/8/2021) lalu – Foto: Henk Widi

Jalil bilang khusus untuk jahe tua yang dipanen usia delapan bulan, dipasok bagi usaha kuliner. Jahe gajah dengan ciri khas ukuran besar sebutnya pada level petani dijual seharga Rp10.000 hingga Rp12.000 per kilogram.

Pembuatan bubuk jahe dan bumbu giling oleh sejumlah pelaku usaha di pasar tradisional menjadikan prosepek bisnis tetap potensial. Ia bisa memanen sekitar sepuluh kuintal jahe gajah.

Jahe gajah sebut Jalil dijual pada pengepul jual beli hasil pertanian. Hasil pertanian jahe gajah sebagian dijual pada pasar tradisional di wilayah Lampung hingga Banten. Agar bisa melakukan pemanenan berkelanjutan, ia menerapkan penanaman bergilir.

Hasilnya ia bisa mengatur pemanenan setiap tiga bulan. Permintaan jahe gajah yang tinggi didorong menggeliatnya sektor usaha kuliner.

“Sejumlah pelaku usaha kuliner di Jalan Lintas Barat Sumatera mulai bergeliat karena tidak ada pembatasan sehingga bisa lebih maksimal dalam membuka usaha. Munculnya sektor usaha penjualan minuman berbahan jahe juga menjadi prospek bisnis bagi petani dan pengepul,” terang Jalil saat dihubungi Cendana News, Selasa (7/9/2021).

Lihat juga...