Kali Cikarang Menyempit karena Ditimbun, Pemkab Bekasi Diminta Turun Tangan
Editor: Makmun Hidayat
“Kebutuhan di bagian hilir aliran Kali Cikarang ini setidaknya dibutuhkan untuk mengaliri kurang lebih 7.000 hektare sawah terutama di utara Bekasi. Saat ini, dilakukan normalisasi, tapi dihulu terjadi penimbunan. Harusnya pemerintah sadar tidak blunder begini, segera bertindak,” tegas Eko.
Diakuinya berbagai cara telah dilakukan untuk mencegah aktivitas penimbunan Kali Cikarang oleh perusahaan FSW tersebut, baik melalui audiensi dan lainnya. Hal itu telah dilakukan beberapa bulan lalu dengan pihak perusahaan terkait pelestarian lingkungan. Tapi penimbunan tetap terjadi.
“Bahkan berbagai pihak sebenarnya sudah sidak ke lokasi seperti DPRD Kabupaten Bekasi, ataupun dinas tertentu, tapi tidak mengubah kondisi, unik kan?,” papar Eko, mensinyalir sengaja dibiarkan, kenyataan seperti sekarang, penimbunan tetap dilakukan dan Kali Cikarang sebagai kali alam terjadi penyempitan.
Harusnya lanjut Eko, dengan kehadiran berbagai pihak yang kompeten di Kabupaten Bekasi, mampu memperbaiki keadaan. Seperti menjadi pertimbangan perusahaan untuk tidak melakukan penimbunan di kali alam. Tapi ini malah sebaliknya, penimbunan terus berlanjut.
“Harapan kami sebagai pegiat lingkungan kali alam bisa kembalikan sebagai fungsinya yang indah banyak pohon bambu. Kami tidak komplain dengan adanya pabrik, tapi harusnya bisa menjaga ekosistem lingkungan tidak merusak, Kali Cikarang ini adalah warisan leluhur yang harus dijaga ekosistem, karena masih ada predator air tawar,” tambah Mang Oye dari KPA Ranting yang ikut susur Kali Cikarang.
Ia pun mempertanyakan peran berbagai instansi sekarang kali alam di rusak oleh perusahaan dengan menimbun hingga 5 meteran hingga terjadi penyempitan.