Komoditas Alpukat Aligator dan Siger Sibatu Mulai Dilirik Petani Lampung
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
Ia mengaku bisa mendapat hasil jutaan rupiah dari komoditas alpukat aligator dan siger sibatu. Selain menjual buah ia mulai menjual bibit dengan sistem cangkok dengan harga mulai Rp100.000 per bibit.
Petani lain, Nurhasnah mengaku menanam alpukat aligator dan siger sibatu. Menanam alpukat sebutnya memiliki fungsi ganda.
“Semula banyak tanaman kayu bayur elang dan medang, karena semakin banyak rumah ditebang sehingga perlu diganti tanaman buah,” ulasnya.
Tanaman buah alpukat sebut Nurhasanah bisa jadi peneduh halaman. Saat menghasilkan buah bisa berfungsi sebagai estetika halaman sekaligus menghasilkan secara ekonomi.

Idi Bantara, Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Way Seputih Way Sekampung Lampung itu menyebut alpukat aligator dan siger sibatu cocok untuk pekarangan dan kebun. Sebagai tanaman pertanian alpukat berfungsi sebagai tanaman konservasi cegah longsor, menyerap air. Pengembangan dilakukan di seluruh wilayah Lampung.
Budidaya bisa diterapkan pada lahan terbatas. Sebagai cara agar masyarakat menanam alpukat pihak BPDAS sebutnya memberi bibit gratis. Selanjutnya masyarakat bisa melakukan perbanyakan secara swadaya.