Mayjen TNI (Purn) Samsudin: Pak Harto Sangat Respek Terhadap Bung Karno

Editor: Makmun Hidayat

Setelah PKI dibubarkan, sudah selesai masalah dan kemudian Pak Harto memimpin bangsa Indonesia menggantikan Presiden Soekarno.

Kembali Samsudin mengatakan, kalau melihat persiapan yang dilakukan PKI, tidak mungkin PKI itu akan gagal . Teori perang  lima sasaran sendi kehidupan bernegara mereka pahami dengan matang.

Mereka juga mengadakan propaganda dan penculikan, hingga terbentuklah suasana mencekam. “Persiapan gerakan mereka sangat sistematis, sehingga tidak mungkin gagal,” ujarnya.

Lalu di mana gagalnya? Yakni yang mengagalkan gerakan PKI adalah Bung Karno. Di mana Bung Karno perintahkan hentikan gerakan setelah mengetahui Jenderal Ahmad Yani gugur.

“Jadi, artinya waktu kejadian penculikan jenderal oleh gerakan itu, Bung Karno tahu bahwa ada penculikan dan salah satu tokoh PKI yaitu Untung mengatakan pada Bung Karno ‘Yani gugur’. Langsung diperintah Bung Karno untuk berhenti,” ungkapnya.

Bung Karno ada di lingkungan orang-orang yang sedang berevolusi. “Ini ada dalam  suratnya Bung Karno kepada Ibu Dewi Soekarno,  mengatakan saya berada di tengah anak-anak sedang membakar revolusi. Itu ada dokumennya. Jadi sangat sulit juga mengatakan bahwa Bung Karno itu tidak tahu soal PKI. Sulit untuk mengatakan tidak. Bahwa beliau bukan dalangnya, iya. Jadi sejarah ini harus kita ungkap benar-benar,” ujar Samsudin.

Dalam sejarahnya yang terjadi belakangan setelah PKI dibubarkan, jelas dia lagi, kedua tokoh yaitu Bung Karno dan Pak Harto saling respek. Terbukti saat sidang MPRS bulan Maret 1967, yang membahas keamanan negara.

Bung Karno saat itu sudah sangat kehilangan kepercayaan. Sidang Istimewa MPRS menolak pertanggungjawaban Bung Karno dalam Nawaksara. “Bung Karno kan  memberikan pertanggungjawaban tentang peristiwa G30S/PKI itu depan Sidang Umum MPRS, tapi tidak diterima,” jelasnya.

Lihat juga...