Militer Gulingkan Presiden Guinea, Pemerintah Dibubarkan

CONAKRY — Pasukan khusus Guinea yang dikabarkan telah menggulingkan Presiden Alpha Conde pada Minggu mengklaim telah membubarkan pemerintah dan konstitusi, serta menutup perbatasan darat dan udara negara itu.

Pemimpin pasukan elite Mamady Doumbouya mengatakan “kemiskinan dan korupsi yang mewabah” telah mendorong pasukannya melengserkan Conde dari kursi presiden.

“Kami telah membubarkan pemerintah dan institusi-institusi,” kata Doumbouya pada siaran televisi pemerintah.

“Kami akan menulis ulang konstitusi bersama-sama,” kata mantan legiun asing Prancis itu.

Baku tembak terjadi di dekat kediaman presiden di ibu kota Conakry pada Minggu pagi. Beberapa jam kemudian, video-video beredar di media sosial yang memperlihatkan Conde tengah berada dalam sebuah ruangan dan dikelilingi anggota pasukan khusus angkatan darat.

Dalam pernyataan bertajuk “Tentang perebutan kekuasaan oleh militer di Guinea,” Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan: “AS mengutuk peristiwa hari ini di Conakry.”

AS mengatakan kekerasan dan tindakan apapun di luar konstitusi hanya akan mengikis prospek perdamaian, stabilitas dan kemakmuran Guinea.

Mereka menambahkan kudeta tersebut akan membatasi kemampuan AS dan mitra internasional lain untuk mendukung Guinea saat negara itu bergerak menuju persatuan nasional dan masa depan rakyat Guinea yang lebih cerah.

Sumber-sumber di kalangan militer mengatakan presiden dibawa ke sebuah lokasi rahasia. Mereka juga mengatakan bahwa pasukan Doumbouya telah melakukan sejumlah penangkapan, termasuk pada pejabat senior pemerintah.

Junta militer mengatakan Conde tidak disakiti, keselamatannya dijamin dan diberi akses untuk mendapat perawatan dokter.

Lihat juga...