Operasional KM Umsini untuk Kapal Isolasi di Makassar Dihentikan
MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), mulai menghentikan pengoperasian Kapal Motor (KM) Umsini, sebagai tempat isolasi apung terpadu bagi pasien COVID-19. Hal itu dilakukan, setelah status dan tingkat penularan COVID-19 di daerah itu terus melandai.
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto mengatakan, penghentian operasional kapal isolasi apung Umsini itu dilakukan, karena tingkat penularan sudah semakin rendah. “Jadi Alhamdulillah, kita akhiri karena BOR-nya (Bed occupancy rate) sudah sangat rendah, satu kota itu cuman delapan persen. Di kapal ini BOR-nya 2,5 persen,” ujarnya, Senin (20/9/2021).
Pemberhentian pengoperasian ditandai dengan penurunan bendera kuning, dan pemberian penghargaan berupa plakat kepada pihak terkait, seperti Kapolrestabes Makassar, Kodam XIV/Hasanuddin, pihak Pelni, Pelindo 4 Makassar, Kajari, Polres pelabuhan, nahkoda kapal Pelni, Kementerian Perhubungan, para nakes dan dokter yang berdedikasi selama dua bulan penuh.
Untuk penanganan selanjutnya, pihaknya akan mengevaluasi per bulan, serta akan mengantisipasi jika ada lonjakan secara tiba-tiba. Salah satu langkah yang dilakukan, menggencarkan vaksinasi di Kota Makassar. Kegiatan digelar di setiap kelurahan, yang termasuk dalam program sistem Sapu Jagad 100 vaksin 1 RT per-hari 100 persen. “Program isolasi terpadu itu berhasil. Kenapa berhasil, karena berhasil menekan BOR. Itu menjadi rujukan,” katanya.
Danny menyebut, jumlah pasien COVID-19 di isolasi terpadu selama dua bulan beroperasi sebanyak 275 orang. “Alhamdulillah semua sembuh. Terakhir masih ada delapan orang pasien, tapi hari ini semua sudah pulang dan sembuh,” katanya.