Pembongkaran Tiga Patung di Museum Kostrad Hapus Sejarah Bangsa
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
JAKARTA – Anggota DPR RI, Fadli Zon, sangat menyayangkan pembongkaran tiga patung tokoh bangsa yang berjuang menumpas Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI) di museum Kostrad.
“Patung Pak Harto, Pak Nasution, dan Pak Sarwo Edhi dihilangkan dari museum Kostrad. Kok momentumnya terjadi seperti sekarang ini seolah mau menghapuskan sejarah bangsa terhadap peristiwa kelam gerakan G30S/PKI ” ujar Fadli, pada diskusi dan bedah buku ‘Pertarungan Politik di Seputar Peristiwa G30S/PKI’ di Jakarta yang diikuti Cendana News, Rabu (29/9/2021).

Padahal menurutnya, benda museum itu tidak bisa seenaknya diminta oleh orang lain. Karena begitu benda sejarah masuk museum, maka sudah menjadi bagian aset museum tersebut.
“Apalagi museum Kostrad, apakah asetnya itu sumbangan atau dari mana pun, ketika benda itu masuk museum harusnya tidak boleh diambil secara sepihak,” ujarnya.
Kejadian ini menurutnya, perlu diteliti karena bisa jadi ada diaroma lain juga yang mungkin diubah. Misalnya, kamus sejarah yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang pernah diprotes karena menampilkan banyak tokoh PKI.
“Di kamus sejarah itu tokoh PKI diberi tempat luar biasa sekali. Lucunya tidak ada nama tokoh Islam seperti KH Hasyim Asy’ari. Ini bukan keteledoran tapi kesengajaan,” tukasnya.
Saat diprotes para tokoh terkait tokoh-tokoh Islam yang memperjuangkan Indonesia menurutnya, pihak yang mengeluarkan kamus sejarah itu berdalih bahwa kamus itu belum dipublikasikan.