Peran Perguruan Tinggi Dorong Pengembangan SMK-PK
Editor: Makmun Hidayat
SEMARANG — Ke depan, arah perubahan sistem pendidikan Indonesia sesuai semangat Merdeka Belajar, pembelajaran akan menjadi sebuah pengalaman yang menyenangkan dengan sistem terbuka. Guru akan menjadi fasilitator dalam kegiatan belajar, dibandingkan saat ini, yang lebih berperan sebagai penyampai informasi.
“Termasuk dalam pelatihan guru, yang saat ini berdasarkan teori, akan berubah berdasarkan praktik. Pedagogi yang berbasis konten pun, diarahkan menjadi berbasis kompetensi dan nilai. Sedangkan kurikulum, nantinya berdasarkan kompetensi,” papar Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek RI, Wikan Sakarinto ST MSc PhD.
Hal tersebut disampaikannya, dalam Kuliah Umum Pendidikan Vokasi ‘Sinergitas PT dalam Pengembangan SMK Pusat Keunggulan Menuju Indonesia Tangguh dan Indonesia Tumbuh’, yang digelar Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang (Unnes) secara daring, di Semarang, Jumat (10/9/2021).
“Untuk mencapai semua hal tersebut, perlu dukungan semua pihak. Termasuk perguruan tinggi. Khususnya dalam pendampingan SMK Pusat Keunggulan (PK), agar dapat membantu mempercepat akses SMK untuk bermitra dengan industri, hingga memperkuat perencanaan dan pengelolaan program atau jurusan,” lanjutnya.
Pihaknya juga menegaskan penerapan kurikulum berbasis dunia kerja, menjadi inovasi program SMK Pusat Keunggulan.
“SMK dapat menentukan dan mengorganisasi konsentrasi keahliannya, untuk disesuaikan dengan mitra dunia kerjanya. Pelajar juga dapat memilih mata pelajaran di luar program keahliannya. Sedangkan, PPL atau praktik kerja lapangan wajib dilakukan minimal 6 bulan serta disusun bersama mitra dunia kerja. Dengan ini harapannya, kompetensi lulusan SMK ini sesuai dengan yang dibutuhkan dunia industri,” tandasnya.