Perilaku Bunuh Diri Dapat Menular
JAKARTA – Peneliti Kesehatan Mental dalam Pencegahan Bunuh Diri dan pendiri Emotional Health for All, Dr. Sandersan Onie, mengatakan, bahwa tindakan bunuh diri dapat menular kepada orang lain.
Dr. Sandersan dari University of New South Wales Australia itu mengatakan, tindakan bunuh diri menular ini biasa disebut dengan suicide contagion. Orang-orang yang berisiko tertular adalah mereka yang terpapar dengan berita bunuh diri atau dari orang terdekat yang telah melakukan tindakan tersebut.
“Jadi betul penularan bunuh diri itu bisa lewat berita, bisa orang yang kita kenal yang melakukan bunuh diri, tentu itu akan berdampak lebih dalam lagi. Bahkan kita mendengar ada selebritis yang bunuh diri pun itu meningkatkan risiko bunuh diri juga,” ujar Dr. Sandersan dalam webinar “Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia” pada Sabtu (11/9).
Menurut Dr. Sandersan, suicide contagion merupakan salah satu masalah yang cukup besar untuk dihadapi. Sebagai penanganannya, Dr. Sanderson menyarankan untuk membuat rencana keamanan jika seseorang sedang berada dalam masa krisis atau ketika rasa depresi dan keinginan bunuh diri datang.
“Kalau seseorang sudah terekspos oleh berita bunuh diri, kita butuh intervensi cepat dan salah satunya lewat rencana keamanan. Untuk membuat rencana keamanan tidak usah menunggu psikolog klinis, itu bisa dilakukan oleh siapa aja,” kata Dr. Sandersan.
Mengutip laman ehfa.id, dalam membuat rencana keamanaan, hal pertama yang harus dipahami oleh seseorang yang sedang dalam masa krisis adalah mengenal tanda bahaya atau pemicu dari rasa depresi. Misalnya, perasaan tidak berguna dan tidak berharga, merasa tidak ada harapan, insomnia, tidak ingin berbicara dengan orang lain dan merasa kesepian.