Perlu Ada Pelatihan Relawan Literasi di Flores Timur

Editor: Makmun Hidayat

LARANTUKA — Mulai berkembangnya pondok baca dan taman baca di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) membutuhkan relawan, sehingga perlu ada pelatihan bagi para relawan dalam menghidupkan pondok dan taman baca tersebut.

“Banyak relawan yang ada belum ada pelatihan. Hanya belajar secara otodidak dalam mendampingi anak-anak,” sebut Maria Theodora Nogo Koten, relawan pondok baca Serdadu Kumbang Desa Riangkotek, saat ditemui di desanya, Kamis (23/9/2021).

Dortin sapaannya mengatakan, dirinya bersama para mahasiswa yang menjadi relawan hanya belajar secara otodidak dalam mendampingi anak-anak.

Ia mengharapkan dengan adanya pelatihan akan membuat para relawan bisa mendapatkan ilmu bagaimana mengelola taman baca dan pondok baca agar bisa bertumbuh dan tidak mati.

Relawan pondok baca Serdadu Kumbang, Maria Theodora Nogo Koten saat ditemui di desanya, Kamis (23/9/2021). -Foto: Ebed de Rosary

“Adanya pelatihan membuat para relawan memiliki ilmu dalam menggerakkan kegiatan literasi di pondok baca maupun taman baca yang tersebar hingga ke desa-desa,” ujarnya.

Sementara itu penggerak literasi di Flores Timur, Maksimus Masan Kian mengatakan, gerakan literasi di Kabupaten Flores Timur saat ini masuk pada babak realisasi kreativitas di tingkat satuan pendidikan (sekolah) dan di lingkungan masyarakat dengan lahirnya Forum Taman Bacaan Masyarakat.

Masan sapaannya menyebutkan,ada kolaborasi tercipta lintas pegiat literasi dan gerakan literasi di Flores Timur saat ini tidak sekadar membaca serta menulis tetapi sudah luas pada pengembangan semua potensi baik pada peserta didik, guru, juga masyarakat luas.

Lihat juga...