Petani di Batu-Malang Tiap Minggu Panen 1 Ton Jambu Kristal
Editor: Koko Triarko
“Artinya relatif jambu kristal ini lebih muda perawatannya dibandingkan dengan tanaman buah lainnya,” ungkapnya.
Dijelaskan Hardi, untuk budi daya jambu kristal ia biasanya melakukan perbanyakan dengan cara cangkok dan okulasi. Setelah lahan diolah dan diberikan pupuk dasar, bibit jambu kristal kemudian ditanam dengan jarak tanam 3×3 meter.
Selanjutnya, pada usia 0-3 bulan setelah tanam, dilihat perkembangan tanamannya seperti apa, sambil tetap diberikan pupuk organik sebagai nutrisi.
Pada usia 1,5 tahun, biasanya jambu kristal sudah mulai produksi. Kemudian usia 2 – 2,5 tahun produksinya mulai stabil. Berlanjut di usia 3-5 tahun, produksi buah jambu kristal akan makin bertambah.
Selanjutnya, memasuki usia 7-8 tahun, biasanya ada penurunan produksi.
“Rata-rata usia produktif tanaman jambu kristal di sini bisa sampai 8-10 tahun. Setelah itu ada yang memang tanamannya harus diganti, ada yang cukup diberikan perawatan saja. Satu pohon rata-rata bisa menghasilkan 100 kg buah,” terangnya.
Lebih lanjut dikatakan Hardi, dari beberapa varietas jambu kristal yang ada, ia lebih memilih jambu kristal Taiwan, karena lebih renyah dan teksturnya lebih halus.
Sementara itu tim riset, Ahmad Marzuki, mewakili Hardi, menjelaskan terkait perawatan yang perlu dilakukan dalam budi daya jambu kristal. Mulai dari pemupukan, pemangkasan, pengendalian hama, hingga cara memanen.
Disebutkan, pemupukan dilakukan setahun 3 kali menggunakan pupuk kandang kambing. Menurutnya, pupuk kotoran kambing sengaja dipilih, karena unsur haranya dinilai lebih bagus dibandingkan kotoran sapi.
“Sebenarnya lebih bagus lagi kotoran kelinci, tapi ketersediaannya sedikit,” ujarnya.