Pilah Sampah Hasilkan Uang, Lingkungan Bersih

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Berbagai cara dilakukan warga Lampung Selatan dalam upaya membersihkan lingkungan. Volume sampah dominan kardus dan plastik yang meningkat, direduksi dengan beragam cara.

Lisdaryanti, warga Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, menerapkan pengelolaan sampah dengan tiga cara. Pemanfaatan kembali (reuse), daur ulang menjadi tas (recycle), dan pengurangan penggunaan (reduce).

Volume sampah plastik, sebut Lisdaryanti meningkat dari barang belanjaan dari pasar. Ia juga menyebut, tren belanja secara online dengan kemasan kardus, plastik kemasan minyak, air mineral dan gelas plastik juga meningkat. Cara pengurangan atau reduksi sampah kemasan plastik dilakukan dengan pemakaian kembali menjadi pot, untuk menanam cabai, sawi, bawang daun dan bunga.

Penggunaan sampah plastik untuk manfaat lain dilakukan dengan membuat tas dan tempat tisu. Kerajinan berbahan bekas gelas air mineral bisa menjadi cara mengurangi sampah, agar tidak terbuang. Pemakaian untuk pot dibentuk menjadi tas, menjadi cara berhemat dibanding membeli di toko. Ia juga bisa menjual ke pengepul sampah sejumlah botol dan gelas air minum dan menghasilkan uang.

Belasan tahun Iqbal, warga Desa Kelau Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan bekerja sebagai pengepul sampah bernilai jual jenis plastik, kertas, besi dan botol, Rabu (29/9/2021). -Foto: Henk Widi

“Pemanfaatan sampah kertas kardus, plastik menjadi cara agar lingkungan tidak kotor, terlebih jenis botol bekas berpotensi menjadi sarang nyamuk penyebab demam berdarah, setiap ada sampah saya pilah dalam karung, setiap satu bulan diambil untuk ditimbang menghasilkan uang puluhan ribu rupiah,” terang Lisdaryanti, saat ditemui Cendana News, Rabu (29/9/2021).

Lihat juga...