Potensi Budi Daya Rumput Laut di Lamsel, Menjanjikan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Potensi bentang laut yang luas di wilayah pantai timur dan barat Lampung Selatan (Lamsel) dimanfaatkan untuk budidaya rumput laut. Potensi rumput laut dibudidayakan oleh sebagian warga pesisir pantai dengan sistem budidaya berkelanjutan. Sebagian warga memanfaatkan rumput laut liar yang tumbuh alami pada media batu karang. Kedua jenis rumput laut memiliki nilai ekonomis untuk bahan makanan, kosmetik.
Aliyun, warga Desa Sumur, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan, menyebut sebagian warga pernah menanam rumput laut jenis spinosum. Namun sebagian berhenti imbas gelombang pasang angin timur.
Kerusakan pada rumput budidaya tidak menghalangi sebagian warga memanfaatkan rumput laut alami atau liar. Jenis rumput laut liar yang masih bisa ditemui berupa lukuk uwok, khusing, lumai dan khasang.
Rumput laut liar sebut Aliyun memiliki nilai ekonomis sebagai sumber bahan pangan. Jenis lumai atau anggur laut tumbuh liar pada batu karang, tonggak kayu dan batu pemecah ombak.
Meski tidak dibudidayakan berbagai jenis rumput laut tersebut bisa dijadikan sambal, sayur urap. Sebagian warga memanen rumput laut khusing, khasang untuk digunakan sebagai lalapan.
“Ada yang menjualnya dalam kondisi segar untuk memenuhi kebutuhan orang yang ingin menikmati rumput laut liar sebagai lalapan namun tidak sempat mencarinya. Terutama jenis lumai atau anggur laut sebagai bahan campuran sambal pekhos,” terang Aliyun saat ditemui Cendana News, Senin (27/9/2021).