PPKM Dilonggarkan, Objek Wisata di Boyolali Belum Diizinkan Dibuka
BOYOLALI – Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, masih belum mengizinkan objek wisata dibuka pada masa pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.
Kepala Disporapar Kabupaten Boyolali, Supana di Boyolali, Minggu, mengatakan, pihaknya belum mengizinkan uji coba pembukaan destinasi wisata di wilayah Kabupaten Boyolali selama pelonggaran PPKM hingga sepekan terakhir ini.
Menurut Supana, uji coba pembukaan destinasi wisata tersebut telah diatur oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Beberapa objek wisata sudah diizinkan dibuka tetapi dengan syarat objek wisata yang sudah sertifikat “Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability” (CHSE) atau kebersihan, kesehatan, keamanan dan kelestarian lingkungan.
Disporapar Boyolali kemudian melakukan penyisiran di objek-objek di wilayahnya ternyata belum ada yang memiliki sertifikasi CHSE. Sehingga Boyolali, tidak termasuk daerah yang ditunjuk oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk uji coba operasional.
“Jadi objek wisata Boyolali permasalahannya pada sertifikasi CHSE,” kata Supana.
Oleh karena itu, Pemkab Boyolali untuk pembukaan objek wisata masih menunggu pada Instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Instruksi Bupati Boyolali, karena hingga sekarang Boyolali masih di level 3.
Supana mengatakan objek wisata di Boyolali antara lain Kebun Raya Indrokilo Boyolali, Kedung Cinta Wana Wisata Kedung Ombo Kemusu, Waduk Cengklik Ngemplak dan Desa Wisata Selo Boyolali serta objek wisata pemandian Umbul Pengging Banyudono.
Objek wisata yang dikelola Disporapar Boyolali antara lain wisata air dan pemancingan Tlatar, Selo meliputi Joglo dan Bungalow. Sedangkan, Objek Waduk Cengklik dan Umbul Pengging ditangani pihak ketiga. Sedangkan, objek Kedung Cinta Wana Wisata di Kedung Ombo kerja sama dengan Disporapar Boyolali, Perhutani, dan Badan Usaha Milik Desa (Bumkdes) setempat.