Puspas Keuskupan Maumere Kembangkan Kebun Hortikultura Organik

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

MAUMERE — Pusat Pastoran Kesukupan Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) memafaatkan lahan seluas sekitar 5 hektare di belakang kantor mereka di Kelurahan Kota Uneng untuk mengembangkan kebun hortikultura organik.

Fasilitator Caritas Keskupan Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Ardianus Ardi Nong saat ditemui di kebun di Kelurahan Kota Uneng, Maumere, Senin (6/9/2021). Foto : Ebed de Rosary

“Semua tanaman hortikultura dan tanaman pangan semuanya merupakan produk organik,” kata Ardianus Ardi Nong, fasilitator Caritas Keuskupan Maumere, Kabupaten Sikka, NTT saat ditemui di kantornya di Kelurahan Kota Uneng, Senin (6/9/2021).

Ia menerangkan, media tanam memanfaatkan kotoran kambing dan ayam yang dipelihara di tempat ini. Selain membuat pupuk ucapnya, pestisida yang digunakan pun berbahan organik yang dibuat sendiri.

“Kami juga memelihara ayam dan kambing sehingga kotorannya lebih mudah dimanfaatkan untuk kepentingan tanaman hortikultura seperti tomat, lombok, terong, sawi, kangkung dan lainnya,” terangnya.

Ardianus menambahkan, pihaknya sama sekali tidak menggunakan pupuk kimia hanya pupuk organik, pupuk bokasi yang difermentasi dari kotoran ternak.

Dasar pertimbangannya sebut dia, selama ini Keuskupan Maumere selalu melakukan sosialissasi ke masyarakat mengenai bagaimana memanfaatkan lahan pekarangan yang ada.

Lanjutnya, masyarakat diimbau melakukan budidaya tanaman hortikultura secara organik dan ini tantangan buat Puspas dan Caritas Keuskupan Maumere bagaimana mempromosikan tanaman organik kepada masyarakat.

Lihat juga...