Ratusan Atlet eSport Siap Berlaga di PON Papua

Sejumlah atlet melintasi latar belakang spanduk esport PON XX Papua di arena Hoki dan Kriket di Doyo Baru, Jayapura, Minggu (19/9/2021) - Foto Ant
JAYAPURA – Sebanyak 188 atlet eSport, dari berbagai provinsi di Tanah Air, telah tiba di Jayapura Papua dan siap untuk berlaga di babak utama cabang olahraga eksibisi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.  Laga akan dimulai Rabu (22/9/2021).
“Jumlah peserta yang mendaftar itu ada 200.000 tetapi yang menjadi terkumpul untuk bertanding kurang lebih ada 50.000, dan yang sudah hadir di Papua itu sendiri total atlet adalah 188 atlet,” kata Ketua Bidang Humas dan Komunikasi Pengurus Besar Esport Indonesia (PB ESI), Ashadi, saat ditemui di lapangan Hoki indoor Doyo Baru, Jayapura, Minggu (19/9/2021).
Para atlet ditempatkan di Wisma Atlet, yang berlokasi satu komplek dengan lapangan Hoki dan Kriket. Panitia penyelenggara, menerapkan sistem gelembung bagi para atlet tersebut, guna membatasi pergerakan mereka, demi menjaga kesehatan dan keamanan. “Cuma di daerah ini atlet boleh bergerilya, jadi mereka tidak boleh ke mana-mana, ini dari sisi kita prokes kesehatan. Kedua, adalah dari sisi keamanan juga,” tandas Ashadi.

Untuk menegakkan protokol kesehatan, sejumlah titik menuju arena pertandingan juga disematkan gambar, untuk mengingatkan kembali penggunaan masker bagi mereka yang ini memasuki area tersebut. Tidak hanya itu, para atlet yang melaju ke babak utama untuk berlaga secara offline di Papua, juga diwajibkan untuk melakukan vaksinasi. “Peserta yang hadir di sini semuanya itu harus sudah vaksin,” kata Ashadi.

Ketua Kontingen Esport DKI Jakarta, Michael Eprafas mengungkapkan, persyaratan tersebut menjadi catatan penting bagi ESI DKI. Atlet DKI Jakarta, yang berangkat menuju Papua telah divaksin. “Namun, ada beberapa juga yang belum, jadi langsung kami bantu untuk vaksinasi,” ujar Michael.

Dari sisi atlet, Ahmad Egy Fauzan, pemain Free Fire yang mewakili provinsi Bangka Belitung tengah menyiapkan diri untuk bertanding. “Untuk persiapan latihan ditetapkan jadwal harian latihan jam 1 siang sampai jam 4 sore, setelah itu break, lanjut jam 8 sampai jam 11,” kata atlet esport berusia 17 tahun itu.
Masuknya eSport untuk dipertandingkan dalam ajang multievent, menurut Ahmad, dapat menjadi tempat unjuk gigi para pemain esport dari daerah, yang tidak terlihat potensinya. Eksibisi esport di PON Papua, juga dapat menjadi tempat pencarian bakat bagi klub-klub esport, untuk mengincar para pemain yang potensial.
Bicara soal lawan terkuat, Ahmad menyebut, semua yang sudah masuk ke babak final memiliki kekuatan yang setara. “Bisa masuk Top 3. Menunjukkan yang terbaik saja bahwa Bangka Belitung juga bisa,” Ahmad menambahkan. (Ant)

 

Lihat juga...