Relawan Desak Pemkab Bekasi Hentikan Pencemaran Kali Hulu

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

BEKASI – Persoalan lingkungan hidup di wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, tak ada habisnya. Setelah Kali Cikarang, Kali Jambe yang belum terselesaikan, sekarang muncul lagi Kali Hulu dengan kondisi kehitaman dan bau menyengat. Kali itu melintasi dua wilayah seperti Kecamatan Karang Bahagia dan Cikarang Utara.

Relawan Mata Angin Indonesia (RMAI) Bekasi, mendesak pemerintah daerah untuk mengambil langkah strategis untuk mencegah dan menghentikan pencemaran di Kali Hulu yang melintasi permukiman warga di dua kecamatan tersebut.

Dampaknya sangat dirasakan warga karena menimbulkan aroma menyengat setiap waktu. Saat ini air menghitam, bau, dan banyak sampah.

“Air itu menghitam dari Cikarang Baru wilayah Jababeka. Selain hitam baunya menyengat, bahkan sampai  membuat mata perih dan pedas, dirasakan sampai radius puluhan meter, kondisi bau dari aliran Kali Hulu itu masih tercium. Hal itu sebenarnya membuat protes warga, terutama di wilayah Grand Cikarang City (GCC) tapi masih belum ada perubahan,” ungkap Helmi Asih, Relawan Mata Angin, kepada Cendana News, Rabu (1/9/2021).

Helmi Asih, relawan Mata Angin, dijumpai Rabu (1/9/2021) – Foto: Muhammad Amin

Berbagai upaya telah dilakukan untuk menghentikan penyebab air Kali Hulu menghitam dan mengeluarkan bau menyengat itu, seperti pertemuan langsung dengan perwakilan warga tiga kawasan di sekitar Kali Hulu. Tapi, jelas Helmi, sampai sekarang kondisi Kali Ulu, belum ada perubahan warna masih hitam pekat, dan mengeluarkan bau menyengat.

Menurutnya, pertemuan dulu difasilitasi almarhum Bupati Eka, karena Kali Hulu melintasi rumah pribadinya dari Kali Arning sampai Cilemah Abang.

Lihat juga...