Sawit dan Kain Tenun, Produk Unggulan Desa Kantuk Asam di Perbatasan RI-Malaysia 

Kepala Desa Kantuk Asam, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Agustinus - Foto Ant
PUTUSSIBAU – Daerah perbatasan Indonesia dan Malaysia, di Desa Kantuk Asam, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, mengembangkan kebun sawit dan kerajinan tangan kain tenun, untuk menjadi potensi unggulan desa tersebut.

“Saat ini masyarakat menanam sawit di kebun secara mandiri, kemudian ibu-ibu juga menekuni kerajinan tenun. Hal ini tentu potensi yang akan kami kembangkan,” kata Kepala Desa Kantuk Asam, Agustinus, usai dilantik oleh Bupati Kapuas Hulu di Putussibau, Kapuas Hulu, Senin (6/9/2021).
Rencana pengembangan potensi desa itu, akan dikelola melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Untuk menjadikan, menggali dan mengembangkan potensi tersebut, membutuhkan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, serta seluruh lapisan masyarakat di desa.
Agustinus berharap, potensi yang ada di desa tersebut, dapat menjadi perhatian pemerintah, untuk mendorong pengembangan menjadi produk unggulan di daerah perbatasan. Namun, yang selama ini menjadi keluhan masyarakat adalah jarak tempuh dan kondisi infrastruktur, yang mengalami kerusakan cukup serius.
Selain itu, jaringan telekomunikasi dan internet juga menjadi kendala yang sering dikeluhkan. Ia meminta, Pemerintah dapat mendengar keluhan masyarakat, sekaligus berharap ada menara telekomunikasi yang memiliki daya jangkauan luas. Saat ini di desa t tersebut hanya ada menara (tower) mini, sehingga internet desa sering mengalami gangguan.
Terkait dengan jumlah dana desa, Agustinus mengaku belum mengetahui secara riil, karena baru saja dilantik sebagai kepala desa antarwaktu, periode 2021—2024. Agustinus mengantikan kepala desa sebelumnya yang meninggal pada bulan Februari 2021.(Ant)
Lihat juga...