Sejarah Bencana di Maluku dan Upaya Bangun Ketangguhan
Warga yang berada di sepanjang garis pantai di wilayah Maluku, seperti Pulau Seram, diminta segera melakukan evakuasi mandiri bila merasakan getaran atau guncangan tanah atau gempa bumi tanpa harus menunggu peringatan dini dari BMKG.
“Belajar dari pengalaman, tidak usah menunggu peringatan dini tsunami. Segera lari begitu merasakan getaran tanah atau gempa. Jauhi pantai dan segera lari ke bukit-bukit atau tempat yang lebih tinggi,” kata Dwikorita.
Rekomendasi Aksi
Dengan berbagai potensi bencana di wilayahnya, Pemerintah Provinsi Maluku harus meningkatkan kesiapsiagaan dan ketangguhan masyarakatnya, dalam menghadapi bencana alam serta memperkuat sistem mitigasi bencana.
BMKG menyampaikan rekomendasi mitigasi bencana dan penerapan sistem peringatan dini ke Pemerintah Provinsi Maluku berdasarkan hasil verifikasi dan pengecekan di lapangan.
Rekomendasi BMKG mencakup rencana jangka pendek dengan waktu pelaksanaan kurang dari setahun, rencana jangka menengah dengan waktu pelaksanaan dua sampai tiga tahun, dan rencana jangka panjang dengan durasi pelaksanaan lima tahun.
Rekomendasi rencana jangka pendek mencakup sosialisasi dan verifikasi peta bahaya dan peta risiko tsunami, penyiapan peta, penyiapan jalur dan rambu evakuasi, inventarisasi dan penyiapan gedung atau bangunan sebagai tempat evakuasi sementara, serta penguatan sistem peringatan dini tsunami.
Upaya jangka pendek lainnya adalah penguatan kapasitas badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan tim siaga bencana, penyusunan rencana kedaruratan dan standar evakuasi, pelatihan dan gladi evakuasi secara rutin dengan memperhitungkan jarak dan waktu, serta penguatan kemampuan memobilisasi warga dalam evakuasi.