Sente Hijau Alternatif Bahan Pangan
Editor: Koko Triarko
Jupriyana bilang, budi daya sente hijau dilakukan selama hampir enam bulan. Tanaman akan dipanen pada bagian yang memiliki umbi untuk konsumsi.
Pemanenan dilakukan setelah tanaman utama menghasilkan anakan. Sebagai bibit untuk regenerasi tahap selanjutnya, tanaman sente hijau bisa dikembangkan dengan bibit baru. Mudahnya budi daya membuat ia juga menanam di polybag sebagai hiasan.
Proses pengolahan sente pada bagian umbi, sebutnya, juga cukup mudah. Umbi sente hijau yang telah dipanen dibersihkan. Setelah dikupas, umbi sente dipotong ukuran kecil dan tipis. Proses pengolahan bisa dilakukan dengan pengukusan. Umbi sente juga bisa diolah menjadi chips atau keripik. Setelah diiris tipis bisa dikeringkan dengan cara dijemur.
“Proses pengeringan umbi sente hijau dilakukan agar bisa disimpan lebih awet, sebelum digoreng sebagai cadangan pangan,” ulasnya.
Umbi sente hijau, sebut Jupriyana juga menjadi alternatif pakan ternak. Memiliki ternak ayam dan bebek, umbi bisa dibuat menjadi tepung. Caranya, setelah dihaluskan dengan penumbukan, selanjutnya dikeringkan. Umbi sente bisa dicampurkan bersama dengan dedak atau bekatul sebagai pakan tambahan. Sebagian warga memakai umbi sente untuk pakan ternak babi bersama batang pisang.Daun sente hijau yang memiliki ukuran besar, sebut Jupriyana juga berfungsi ganda. Saat melakukan pesta tradisional, daun bisa digunakan untuk alas makanan. Saat melakukan makan bersama dengan cara bancakan, daun sente hijau bisa menjadi alas makan pengganti piring. Ukuran daun yang besar juga bisa menjadi pembungkus ikan yang akan dipepes.
“Selain sebagai bahan pangan dan pakan, daun juga masih bisa dimanfaatkan untuk sejumlah keperluan,” ungkap Jupriyana.