Tips Sukses Melakukan Sambung Pucuk Alpukat
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
BOGOR — Teknik sambung pucuk merupakan salah satu solusi dalam menghasilkan produksi alpukat yang lebih baik lagi. Dengan menggabungkan batang bawah yang tahan patogen tanah dan batang atas memiliki kualifikasi produksi yang diinginkan.
Heri, salah seorang petani alpukat di wilayah Cariu, Bogor, Jawa Barat menyebutkan, kendala dari bibit alpukat adalah kualifikasi yang tak memenuhi persyaratan daerah penanaman.
“Untuk menurunkan risiko dari kegagalan, maka dilakukan sambung pucuk. Yang menggabungkan batang bawah dengan kualifikasi perakaran kuat dan tahan patogen tanah. Sementara batang atas memiliki kualifikasi cepat berbuah, produktif dan mutu buah baik,” kata Heri, saat ditemui di lahannya di Cariu, Senin (6/9/2021).
Ia menyebutkan, dalam melakukan sambung pucuk pun tak bisa sembarangan. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan.
“Tanaman yang dijadikan batang bawah haruslah yang berasal dari pertumbuhan biji. Karena tugasnya adalah menopang pertumbuhan batang atas. Jadi butuh perakaran dan batang yang kuat,” ujarnya.
Dikatakan, harus diperhatikan juga kecocokan antara batang atas dan batang bawah.
“Kalau tidak cocok nanti pertumbuhannya akan kurang baik. Jadi harus dipilih yang kekerabatannya dekat,” ujarnya lagi.
Heri juga menyebutkan, Seddling atau bibit sambung pucuk pohon alpukat yang memiliki tingkat keberhasilan tinggi, yaitu yang berusia antara 60-90 hari.
“Kondisi seddling pada umur ini sangat prima sehingga tingkat keberhasilannya tinggi. Dimana kambium pada tanaman di umur ini, sangat baik dalam proses penyambungan,” kata Heri.
Ia menyebutkan, pemotongan harus dilakukan pada bagian pucuk tanaman. Karena, jaringan muda pasa bagian pucuk adalah jaringan yang paling baik.