Transformasi Dollar Beach Padada Cara Pengelola Tarik Kunjungan Wisatawan

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

LAMPUNG — Minat masyarakat untuk berwisata mulai bergeliat pada sejumlah pantai, salah satunya Dollar Beach Padada. Rusli, salah satu pengelola di Desa Sumur, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan menyebutkan, wisata bahari sempat mati suri selama pandemi karena sepi pengunjung.

Sepinya kunjungan dimanfaatkan untuk bertransformasi dengan pembenahan fasilitas. Sistem pengelolaan dilakukan dengan pembentukan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) untuk kelembagaan dalam mengurus legalitas destinasi di bawah Dinas Pariwisata Lampung Selatan. Kelembagaan yang terbentuk diiringi penambahan fasilitas kantor dan sarana pendukung.

Sejumlah transformasi sarana pendukung diakui Rusli berkat tangan dingin Edi Dollar, salah satu tokoh yang peduli pada pengembangan wisata. Sebagai bentuk penghargaan, pantai yang semula hanya dikenal dengan Pedada bersalin wajah dan nama. Sesuai kesepakatan menjadi Dollar Beach Padada dengan harapan dikenal luas secara nasional bahkan internasional.

“Transformasi nama menjadi cara untuk mengenalkan destinasi wisata bahari yang kekinian, bisa dikenal generasi millenial yang menyukai nama nama unik tanpa meninggalkan kearifan lokal masyarakat di sekitar pantai,” terang Rusli saat ditemui Cendana News, Minggu (26/9/2021).

Seiring dengan salin rupa nama, transformasi destinasi wisata bahari juga dilakukan oleh pengelola Pokdarwis. Sejumlah cafe berkonsep tradisional dengan ciri khas atap alang alang, dinding geribik bambu jadi tempat nyaman bersantai. Fasilitas bagi masyarakat sekitar yang ingin menjual makanan, minuman ringan juga dibuatkan warung. Warung berkonsep satu lokasi atau pujasera dengan tempat duduk disediakan pada tepi pantai.

Lihat juga...