Upaya Penjemputan Dua Warga Isoman di Sikka, Disesalkan

Editor: Makmun Hidayat

MAUMERE — Warga Desa Wolomotong, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) menyesalkan aksi penjemputan dua warga yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah untuk dibawa ke lokasi karantina terpusat.

“Kami menyesalkan aksi penjemputan warga yang sedang menjalani karantina mandiri di rumah tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu,” ujar Petronela Pona, warga Desa Wolomotong, saat ditemui, Kamis (2/9/2021).

Petronela mengatakan, sebagai anggota keluarga pihaknya mempertanyakan kira-kira setelah karantina mandiri apakah orang tersebut memang harus dijemput tanpa ada penyampaian terlebih dahulu.

Ia menjelaskan, dua warga mereka dikatakan positif Covid-19 dan telah lima hari menjalani karantina mandiri di rumah, tapi secara tiba-tiba ingin dijemput petugas Satgas Covid-19 menggunakan mobil ambulans.

Warga Desa Wolomotong, Petronela Pona saat ditemui di rumahnya, Kamis (2/9/2021). -Foto: Ebed de Rosary

“Siapa yang menyuruh aparat keamanan dan tenaga kesehatan untuk menjemput warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah. Kepala Puskesmas Habi Bola dan Kepala Dinas Kesehatan pun tidak mengetahuinya,” sesalnya.

Petronela mengakui, kedua saudaranya tersebut dijemput oleh Satgas Covid-19, Minggu (15/8) tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu sehingga terjadi keributan dengan petugas.

Ia menyesalkan kejadian ini yang membuat warga dilaporkan ke Polres Sikka oleh aparat keamanan karena dinilai menghalangi kerja petugas Satgas Covid-19.

Dirinya beralasan, kenapa setelah lima hari menjalani karantina baru dijemput apalagi kedua saudaranya tidak terdaftar namanya di Satgas Covid-19 Kabupaten Sikka.

Lihat juga...