Warga Desa Jatisari Harus Berjuang Keras Dapatkan Air Bersih

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

SITUBONDO – Ketersediaan air bersih menjadi kebutuhan warga setiap hari yang digunakan untuk mandi, mencuci, dan kebutuhan konsumsi lainnya. Namun, bagi warga Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa, Situbondo, Jawa Timur, ketersediaan air bersih masih sangat terbatas.

Sutarji, warga Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa, Situbondo, mengalami kendala berkelanjutan atas ketersediaan air bersih yang seringkali sulit didapatkan.

Sutarji, saat ditemui Cendana News di Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa, Situbondo, Rabu (1/9/2021).- Foto: Iwan Feri Yanto

“Kebutuhan air untuk warga Desa Bendusa, Desa Ampelan dan Desa Polai masih terbatas hingga saat ini. Kami masih bergantung pada beberapa titik air yang ketersediaannya terbatas,” ujar Sutarji kepada Cendana News, di Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa, Situbondo, Rabu (1/9/2021).

Sutarji mengaku, dirinya bersama warga lain bergantung pada ketersediaan air bersih yang dikirim oleh BPBD Kabupaten Situbondo, serta tempat penampungan air yang letaknya kiloan meter jauhnya.

“Droping air memang tidak setiap hari ada, jika dimungkinkan tidak ada penyaluran air, kami harus menuju lokasi sumber air. Sehingga kami harus menempuh jarak kiloan meter ke lokasi persediaan air bersih,” ucapnya.

Menempuh jarak beberapa kilo meter untuk mendapatkan air bersih, Sutarji mengaku, sudah menjadi kebiasaan masyarakat sekitar. Namun, air yang didapatkan bukan cuma-cuma, bahkan harus mengeluarkan uang sebesar Rp500 rupiah untuk 1 jeriken ukuran 4,5 liter.

“Bagi warga yang memiliki cukup uang, ia akan menggunakan untuk membeli air bersih. Namun, bagi warga yang tidak memiliki tabungan uang, ada yang utang ke tetangga. Bahkan, pilihan terakhir warga yang tidak punya uang, memanfaatkan kubangan kolam untuk kebutuhan sehari-hari, bahkan untuk minum sekalipun. Sedangkan kolam tersebut menjadi tempat hewan juga,” ungkapnya.

Lihat juga...