Bank Sampah Mawar Semarang Ajak Masyarakat Kelola Sampah Plastik Lewat Ecobrick

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

SEMARANG — Sampah plastik masih menjadi persoalan yang dihadapi masyarakat, termasuk di tingkat rumah tangga. Hal tersebut mendorong pengelola Bank Sampah Mawar Patemon Gunungpati Semarang, mengajak masyarakat sekitar, untuk mengelolanya menjadi ecobrick.

“Ecobrick merupakan botol plastik yang diisi padat dengan limbah plastik, seperti dari bungkus makanan, plastik kresek dan jenis plastik lainnya. Ecobrick ini nantinya bisa dimanfaatkan untuk hal lainnya, seperti membuat blok bangunan yang dapat digunakan kembali atau meja kursi,” papar Ketua Bank Sampah Mawar Patemon Gunungpati, Sumiati di Semarang, Rabu (28/10/2021).

Dipaparkan, semangat untuk mengelola disambut positif warga. Tercatat saat ini ada 17 dasa wisma, yang tergabung dalam Bank Sampah Mawar Patemon. Kesemuanya bersinergi dalam membuat ecobrick, sebagai bagian dari pengelolaan sampah plastik yang ada di wilayah tersebut.

“Untuk membuat ecobrick juga mudah. Limbah plastik yang sudah dibersihkan dan dijemur hingga kering, dipotong-potong menjadi beberapa bagian,” terangnya.

Selanjutnya, potongan plastik tersebut dimasukkan kedalam botol plastik bekas. Dengan ketentuan, untuk botol plastik ukuran 600 ml, harus diisi potongan plastik bekas hingga mempunyai berat 250 gram.

“Potongan plastik tersebut dipadatkan di dalam botol. Kita gunakan semacam tongkat dari kayu atau bambu agar benar-benar padat, dengan berat minimal 250 gram,” tandas Sumiati.

Sekretaris Bank Sampah Mawar Patemon, Rifa, menambahkan, ecobrick tersebut disalurkan di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang untuk digunakan sebagai taman ecobrick. Selain itu juga digunakan untuk kreasi meja kursi yang ada di lingkungan tersebut.

Lihat juga...