Batam Kaji Penutupan Fasilitas Isolasi Terpadu di Asrama Haji
BATAM – Pemerintah Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), mengkaji kebijakan penutupan fasilitas isolasi terpadu COVID-19 di asrama haji. Wacana tersebut muncul, seiring dengan tidak adanya lagi, warga berstatus positif terpapar virus corona yang dirawat ditempat tersebut.
“Kita akan coba lihat perkembangan tiga hingga empat hari ke depan,” kata Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, di Batam, Senin (18/10/2021).
Saat ini, sudah tidak ada warga positif COVID-19 yang menjalani isolasi terpadu di asrama haji. Berdasarkan catatan Satuan Tugas COVID-19 Batam, saat ini tinggal 12 orang warga yang berstatus aktif COVID-19.
Tujuh orang di antaranya menjalani isolasi mandiri, dan lima orang lainnya dirawat di rumah sakit rujukan. Saat ini, petugas medis yang bersiaga di Asrama Haji Batam sudah dikembalikan ke rumah sakit, tempat mereka bertugas sebelumnya. “Untuk apa jaga di sana, sudah tidak ada, yang dilayani tidak ada. Jadi dengan sendirinya kembali ke posisinya bertugas di tempat induk masing-masing. Rata-rata di RSUD Embung Fatimah,” jelasnya.
Saat ini di Asrama Haji, hanya ada personel Satuan Polisi Pamong Praja yang bersiaga. Sejak 20 Juli 2021 grafik penularan COVID-19 di Batam terus menurun. Hal ini berkat makin baiknya penanganan, penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi yang gencar dilakukan pemerintah serta pihak terkait.
Meski begitu, Wakil Wali Kota Batam tetap meminta. masyarakat tetap mewaspadai COVID-19, karena dikhawatirkan penularan bisa meningkat kembali. “Tetap kata kuncinya tetap waspada. Kami sampaikan ke masyarakat, jangan sampai ukuran yang data yang sudah baik membuat kita abai, cuai, jangan sampai seperti itu,” tandasnya. (Ant)