Dosen Unej Dorong Budayawan Mengajar di Perguruan Tinggi
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
“Literasi dan cara bacanya itu ada ketentuan khusus. Dari teks bacaannya dan intonasi suaranya ada aturan tersendiri. Pada intinya, sulit dilakukan bagi mereka yang ingin belajar mamaca kalau tidak dibimbing langsung oleh yang sudah mahir,” jelasnya.
Dewi menambahkan, mamaca bukan hanya sekadar budaya lokal yang dilahirkan dan dilestarikan secara turun menurun. Namun, ada nilai sakral di dalamnya.
Secara terpisah, Innaya, warga Desa Lamongan, Kecamatan Arjasa, Situbondo mengatakan, mamaca banyak dilakukan dalam kegiatan-kegiatan khusus dan sakral. Cara membawakan bisa juga berbeda, berdasarkan kegiatan yang dilakukan.
![](https://www.cendananews.com/wp-content/uploads/2021/10/4-18-scaled-e1634194845904.jpg)
“Biasanya mamaca dilakukan pada saat acara pernikahan, acara selamatan kandungan, dan acara lain. Naskah atau cerita yang dibawakan juga berbeda-beda sesuai dengan permintaan yang punya acara,” ucapnya.