Empuk dan Nikmatnya Sate Kambing Batibul Kauman Sokaraja

Editor: Maha Deva

Pelanggan sate kambing batibul, Hutrianto Hari di warung sate batibul, Kauman, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Sabtu (16/10/2021). (FOTO : Hermiana E.Effendi)

BANYUMAS – Warung sate kambing banyak bertebaran di Kabupaten Banyumas. Namun, salah satu warung sate kambing yang banyak didatangi warga Banyumas adalah warung sate kambing batibul, yang berlokasi di Kauman, Desa Sokaraja Lor, Kecamata Sokaraja.

Warung sate kambing ini berani memasang slogan batibul, karena selalu menyajikan daging kambing yang usianya di bawah tiga bulan. Sehingga rasa empuk satenya terjamin dan aromanya juga jauh dari aroma kambing yang tak sedap. “Kalau makan sate kambing, lebih suka di sini, satenya empuk dan potongan dagingnya lebih besar dibanding sate kambing pada umumnya,” kata salah satu pelanggan sate batibul Kauman, Hutrianto Hari, Sabtu (16/10/2021).

Meskipun warung sate letaknya masuk ke jalan desa, namun pelanggan sate batibul Kauman cukup banyak. Beberapa yang datang, ada yang berasal dari luar Kabupaten Banyumas. Hanya saja warung sate ini, tidak pernah buka hingga sore atau malam hari. Sekira pukul 14.00 WIB, warung sate sudah tutup, karena stok sate kambing habis.

Sehingga untuk bisa menikmati sate kambing ini, lebih baik datang siang hari sebelum pukul 12.00 WIB. Atau jika sedikit beruntung, datang pada pukul 13.00 WIB, masih tersedia sate kambing. Itupun biasanya bisa diperoleh, saat warung tersebut tidak ada pesanan dalam jumlah besar. “Beberapa kali ke sini agak siang selalu tidak kebagian, karena ada pesanan sampai 200 tusuk sate, kemarin juga sate diborong oleh warga keturunan yang orang-orang arab itu,” tuturnya.

Sate kambing batibul milik Pak Wasif memang terkenal empuk dan lezat. Minimnya stok sate kambing setiap harinya, juga dalam upaya untuk menjaga kualitas sate, karena pemilik warung sate hanya mau memotong kambing yang usianya di bawah 3 bulan. “Jadi kalau stok kambingnya hanya ada tiga atau empat ekor, kita hari itu berjualan sate sebanyak daging kambing tersebut saja, tidak kemudian ditambah dengan kambing yang usianya lebih tua, demi memenuhi permintaan pelanggan yang datang,” kata Wasif.

Sate batibul yang menggunakan kambing berusia di bawah tiga bulan, jika dibakar lebih cepat empuk dan tidak mengeluarkan aroma kambing menyengat. Rasanya juga lebih lezat. Selain itu, saat membakar sate, penjual juga selalu menyelipkan selingan hati, ginjal ataupun lemak kambing dalam setiap tusuk sate.

Untuk bumbu, menggunakan kecap yang dicampur dengan irisan bawang merah, ulegan cabai, serta perasan jeruk nipis. Namun, untuk kalangan penggemar sate kambing tertentu, ada juga yang lebih suka menyantap sate kambing hanya dengan ditaburi merica bubuk saja. “Kalau pelanggan yang dari kalangan orang arab, biasanya lebih suka menyantap sate kambing yang ditaburi merica saja, katanya rasa daging kambing mudanya lebih terasa nikmat,” jelasnya Wasif.

Lihat juga...