Es Hawa Khas Semarang Pernah Populer di Era 1980

Editor: Koko Triarko

SEMARANG – Di tengah cuaca panas di Kota Semarang yang saat ini bisa mencapai 34 derajat celcius, paling enak sambil menikmati minuman menyegarkan. Termasuk melawan hawa panas dengan mencicipi sepotong es hawa.

Ya, bagi generasi 1980-an atau 1990-an, nama es hawa sudah tidak asing lagi. Rasanya yang manis gurih menyegarkan, membuat es krim yang terbuat dari santan kelapa dan gula pasir, kemudian dicelupkan dalam cokelat cair ini begitu populer saat itu.

Umumnya, es hawa dijual keliling menggunakan gerobak. Namun, sayangnya es legendaris tersebut kini mulai kehilangan pamornya, lantaran daya saing es krim tradisional tersebut kalah pamor dengan es krim modern yang memiliki rasa lebih variatif dan lembut.

Namun, bukan berarti sejarah es hawa sudah habis. Ada jumlah pedagang es hawa yang masih eksis di Kota Semarang, mulai dari  sekitaran pasar Johar, kawasan Telogorejo, hingga di Karangtempel, Semarang.

“Setiap hari berjualan di sini, mulai pukul 08.30-an, lalu baru mulai berkeliling di sekitaran wilayah Karangtempel,” papar Sulaiman, pedagang es hawa saat ditemui di sekitar Kantor Kelurahan Karangtempel, Semarang, Sabtu (9/10/2021).

Sulaiman, dengan gerobak yang sudah dimodifikasi untuk berjualan es hawa saat ditemui di sekitar Kantor Kelurahan Karangtempel, Semarang, Sabtu (9/10/2021). –Foto: Arixc Ardana

Dipaparkan, untuk menikmati sepotong es hawa, pembeli cukup mengeluarkan uang Rp2.500.

“Harganya murah meriah, ada rasa cokelat, stroberi dan vanilla. Semua rasa, harga sama. Tinggal dipilih saja,” terangnya.

Lihat juga...