Harap-harap Cemas Menanti Pengumuman Seleksi Guru Skema PPPK

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Hal tersebut dilakukan, mengingat kesulitan yang ada dihadapi para guru honorer. Selain itu, agar kuota yang diperlukan benar-benar dipenuhi.

“Pemerintah harus mempertimbangkan pengorbanan para guru honorer ini, dalam membantu mencerdaskan generasi bangsa. Terlebih, menurut kami, ada kompetensi-kompetensi yang tidak bisa dinilai melalui tes. Maka penambahan afirmasi dan atau menurunkan passing grade tersebut, menjadi penting,”tegasnya.

Hal tersebut sudah disikapi oleh pemerintah melalui Kemendikbud Ristek, untuk menunda pengumuman seleksi tahap pertama guru skema PPPK. Sekaligus, dilakukan upaya penyesuaian agar para guru honorer bisa diterima melalui PPPK tersebut.

“Dalam dialog yang kita lakukan, disampaikan bahwa Kemendikbud Ristek maupun Men PAN, akan mempertimbangkan penyesuaian tersebut, berupa penambahan nilai afirmasi dan atau penurunan passing grade. Terkait dengan hal tersebut, kita berharap-harap cemas, mudah-mudahan apa yang dijanjikan tersebut benar-benar ditepati,” tandasnya.

Muhdi menandaskan, bahwa pengabdian yang sudah dilakukan oleh para guru honorer juga harus diperhatikan. Untuk itu, pada seleksi guru PPPK tahap kedua, pihaknya sudah mengusulkan agar penerimaan guru skema PPPK bisa dilakukan melalui seleksi portofolio.

“Dalam komunikasi-komunikasi kita sudah mengusulkan untuk PPPK tahun depan, bisa menggunakan portofolio. Untuk mengukur guru yang sudah mengabdi sekian lama, apalagi yang terkait dengan kompetensi akademis, mereka kesulitan,” ucapnya.

Dirinya menilai para guru honorer ini sudah menjadi semacam praktisi, sehingga pengalaman kerja dan mengajar tersebut, bisa menjadi nilai dalam mengukur kompetensi mereka.

Lihat juga...